www.beritaintermezo.com
19:36 WIB - Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara | 15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling
Advertorial
Tingkatkan Kebutuhan Listrik Melalui Kemandirian Energi
Jumat, 28-10-2016 - 07:20:58 WIB
Gubernur Riau saat menjadi pembicara dalam Forum Ketahanan Energi Nasional
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau gencar dalam memprogramkan upaya mendompleng Ketahanan dan kemandirian Disektor energi, mengingat Total kebutuhan tenaga listrik di daerah ini sekitar 592 MW, kapasitas pembangkit yang terpasang di Riau cuma 315 MW atau kurang 277 MW, sedangkan elektrifikasi baru 61 persen dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 14 persen per tahun, Pemrov Riapun optimis akan hal tersebut, dengan memberdayakan segal potensi yang dimilik bumi Melayu tersebut, baik dari pemanfaatan Sumber Daya Alam yang mendukung, dan Sumber Daya Manusia yang memadai, pihak Pemprov segera merealisasikan kemandirian energi tersebut dengan berbagai upaya termasuk pengajuan permohonan melalui kementrian ESDM maupun Presiden Joko Widodo agar segera membangun gardu listrik dengan kapasitas yang memadai

Menaggapi hal tersebut melaui Gubernur Provisi Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengharapkan pemerintah pusat yang telah merencanakan pembangunan pembangkit listrik baru sekitar 35.000 MW dapat segera merealisasikannya. Selain itu, iapun mengatakan Pemprov Riau tetap akan memanfaatkan sumber-sumber yang bisa dijadikan untuk memproduksi tenaga listrik seperti energi terbarukan yang dihasilkan diantaranya, pembangkit listrik tenaga diesel, air dan surya

"Kita mengharapkan Pemerintah pusat dapat memenuhi kebutuhan listrik Riau sebesar 35.000 MW dan itu bisa diapai jika pemanfaatan sumber daya baru yang termanfaatkan di dukung misal tenaga panas, Riau stabil panasnya " ujarnya

Menurutnya hal tersebut cukup  dalam mengusung mandiri secara energi, iapun mengasakan bahwa banyak potensial yang bisa korelasikan, salah satunya air terjun dan sungai bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik berbasis air, dan pihaknya sudah melakukan investigasi tentang curah dan stabilitas tekananya, menurutnya sudah cukup untuk menbangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

"Kita sudah lakukan investigasi atas potensi air, ada banyak curah air kita miliki dan itu sudah bisa dibangun PLTA dengan dasar curah dan tekanannya sudah sangat stabil " tuturnya

Iapun memanjakan untuk menunjang niat pemerintahan Jokowi dalam merealisasikan niatnya untuk menambah pembangunan pembangkit listrik ditanah air, Kabupaten Kuansing Provinsi Riau memiliki sumber daya alam serta potensi yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi listrik. Potensi alam tersebut berada di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan Provinsi Riau

Bentangan Sungai Kuantan yang cukup panjang, diyakini bisa untuk menghasilkan listrik sebesar 135 MW. Hal ini berdasarkan hasil survey dalam bentuk Detail Engineering Desain (DED) yang bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2015 lalu.

"Dengan adanya pembangunan PLTA ini kedepannya dapat menutupi kekurangan pasokan energi listrik khususnya di Provinsi Riau dan wilayah sekitarnya, karena kita memiliki Sungai Kuantan yang cukup panjang, " tambahnya  

Iapun menjelaskan, untuk pembangunan PLTA dikawasan Lubuk Ambacang itu diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp3,8 triliun. Itu bisa jadi pemeintah pusat merealisasikan hal tersebut entah melalui swasta maupun PLN sendiri, baginya asalkan potensi alam tersebut dapat ermanfaatkan

"Bisa jadi pemerintah pusat akan membangunnya langsung atau swasta nantinya. Kalau masalah teknisnya itu nanti urusan pemerintah pusat, yang penting potensi alam itu bisa menghasilkan listrik demi kemakmuran masyarakat ," tuturnya .

Tidak hanya itu, iapun menegaskan Pembangkit listrik tenaga surya dipandang sangat potensial dibangun di Provinsi Riau karena memiliki radisasi panas yang cukup untuk bisa menghasilkan listrik, menurutnya untuk skala besar yakni pembangkit, untuk 1 MegaWatt (1.000.000 Watt) listrik dibutuhkan lahan sekitar 1,2 Hektare. Tempat tersebut akan digunakan untuk infrastruktur PLTS, di antaranya panel-panel surya dan peralatan elektronik untuk menyambungkan ke transmisi PLN.

"Riau punya potensi tropis khatulistiwa, karena memiliki radiasi matahari 4,8 kwh/m2 dalam satu hari. Lebih dari negara maju seperti Jerman telah menggunakan PLTS yang hanya 2,4 kwh pwe meter persegi," bebernya

Untuk itu, dia mengaku telah mengusulkan pembuatannya di dua daerah di Riau yakni di Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. Di ini direncanakan PLTS dengan daya listrik 3 MW dan di Inhu 2 MW. Dia juga sudah menemukan investor untuk ke dua daerah itu dari Malaysia dan Jepang. Namun ternyata izinnya sangat sulit dan juga negosiasi dengan PLN yang direncanakan akan membeli daya listrik seharga 25 sen dolar Amerika Serikat per kWh belum ada titik temu. Dan sementara terus diupayakan secepatnya

"Sudah direncanakan di dua daerah di Riau yakni di Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu dengan menggandeng  investor, akan tetapi kita sedang berupaya mendapat izin dari PLN untuk realisasi usulan ini " ungkapnya

Kedepan dia berharap ada solusi yakni dengan pangkalnya harus dari pemerintah dengan mengeluarkan regulasi. Saat ini memang Indonesia mempunyai kebijakan disersivikasi energi, tapi itu digabung antara energi baru dengan terbarukan. "Itu seharusnya dipisahkan agar lebih leluasa lagi. Pemerintah harus sediakan regulasi karena di negara maju pun bisa diterapkan disersifikasi energi juga bermula dari regulasi," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga diesel untuk mengatasi beban puncak tersebut belum dapat dipenuhi atau didukung oleh pasokan listrik yang memadai walau sudah ada lima pembangkit di provinsi ini, karena ternyata lima pembangkit listrik itu hanya mampu memasok 190,8 mega watt (MW) dan segera kita akan kembangkan agar semua bisa terjangkau denga konsep efisien dan merata, termasuk pengembangan PLTD) Teluk Lembu 7,5 MW, PLTD Dumai atau Bagan Besar 8 MW dan PLTG Riau Power 20 MW agar bisa terpenuhi pasokan listrik di Riau

"Kita akan secepatnya kembangkan untuk memenuhi pasokan listrik denga konsep efisien dan merata, tentunya menambahkan PLTD yang sudah ada diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Teluk Lembu 7,5 MW, PLTD Dumai atau Bagan Besar 8 MW," Pungkasnya. (Adv/bic)







 
Berita Lainnya :
  • Tingkatkan Kebutuhan Listrik Melalui Kemandirian Energi
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica