Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Perusahaan Bubur Kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper akan membuka pabrik Tissu terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan Pabrik Tissu sudah dilakukan beberapa waktu lalu, dan alat-alat pabrik juga sebagian telah berdatangan yang diimpor dari luar negeri.
Pembangunan pabrik tissu tersebut menurut salah satu karyawan RAPP yang meminta identitasnya disembunyikan sudah berjalan sejak tahun 2017. Bahkan perumahan untuk karyawan pabrik tersebut juga sudah di membangun ratusan unit. Salah seorang pekerja perumahan berinisial BB (36) yang mengerjakan rangka atap bangunan perumahan mengatakan beberapa waktu lalu bahwa mereka sedang melakukan pembangunan ratusan rumah yang diperuntukkan untuk karyawan RAPP.
"Katanya rumah tersebut untuk perumahan karyawan pabrik tissu yang sedang dibangun," ujarnya.
Salah seorang Karyawa PT RAPP yang bekerja di bagian Masinis yang tak ingin identitasnya ditulis mengatakan pihak perusahaan menawarkan pensiun muda kepada karyawan terutama yang mendapat fasilitas rumah di komplek PT RAPP. Tujuannya agar Tenaga Kerja Asing yang sudah banyak bekerja di Perusahaan dapat memakai fasilitas tersebut. Para karyawan RAPP juga menurutnya khawatir dengan kehadiran ratusan TKA.
Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Pekanbaru Oky Drajat seperti dilansir Segmennews.com beberapa waktu lalu mengatakan tenaga kerja asal China hang dilaporkan PT RAPP hanya 200 orang. 80 orang di antaranya sudah tiba di PT RAPP.
Sementara pernyataan Kadisnaker Provinsi Riau, Rasidin Siregar melalui whatshaap kepada wartawan mengatakan ada 1.500 orang tenaga kerja asing yang dilaporkan PT RAPP ke Kementerian Tenaga Kerja RI, akan masuk ke PT RAPP dalam rangka pembangunan pabrik terbesar di Indonesia tersebut.
"Di awal pembangunan mereka lapor ke Kemenaker RI akan masuk 1.500 tenaga kerja asing. Mereka bekerja sementara ada yang satu bulan hingga kurang dari 12 bulan," ujarnya.
Tenaga kerja asing ini bekerja mulai dari kontruksi sampai beroperasi pabrik. Data yang disampaikan Kadisnaker ini jauh lebih besar dari yang saat ini dilaporkan PT RAPP ke Kantor Imigrasi Pekanbaru.
Komisi E DPRD Riau Panggil Disnaker dan PT.RAPP
Ketua Komisi E DPRD Riau, Aherson mengaku kecewa terhadap PT.RAPP yang akan mempekerjakan 1.500 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk pembangunan pabrik. Untuk itu, Komisi E akan memanggil Disnaker Riau dan PT.RAPP.
“Kita kecewa, sampai sebanyak itu tidak wajarlah. Kita aja disini (masyarakat Riau) masih banyak yang menganggur,” tegas Aherson, Senin (26/2/18) beberapa waktu lalu.
Dalam waktu dekat, kata Aherson pihaknya akan memanggil Disnaker Riau untuk memberikan penjelasan, terkait laporan PT.RAPP yang merekrut tenaga asing.
“Jika terdapat TKA yang tidak dilaporkan, maka Disnaker Riau harus menindak itu,” ujarnya.
Dalam pembangunan pabrik, lanjutnya, PT.RAPP wajib melibatkan tenaga lokal.
“Jika semua di drop dari Tiongkok sana, bisa-bisa nanti sampai tukang sapu nanti juga akan diisi oleh mereka. Ini sangat tidak logis,” ujarnya.
Sementara itu pihak perusahaan sampai berita ini ditayangkan belum ada jawaban. Konfirmasi yang dilayangkan melalui Whatshapp belum ada jawaban, baik melalui humas maupun dirut Rudi Fajar.(sn/jin)