www.beritaintermezo.com
15:50 WIB - Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024, Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan | 12:29 WIB - Raja Baut Bagikan Ribuan Sembako Kepada Masyarakat Bagansiapiapi | 01:53 WIB - DPRD Gelar Paripurna Penyampaian LKPj T.A 2023 | 01:51 WIB - Anggota DPRD Riau Terpilih, Naladia Ayu Rokan Jalani Prosesi Pernikahan Berandam dan Malam Berinai | 01:48 WIB - Pererat Silaturahmi, Sekwan DPRD Rohil gelar halal BI halal | 01:35 WIB - Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop "Publisher Rights" Bersama Dewan Pers
Dari Mini Colloquium FAI UIR, Sistem Pendidikan Warisan Penjajah tak Mampu Kembalikan Kegemilangan M
Kamis, 08-11-2018 - 12:51:48 WIB

TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Sistem pendidikan barat modern (sekular) warisan penjajah yang dipraktikkan pada hari ini tidak mampu mengembalikan kegemilangan masyarakat Melayu Islam bersama jati dirinya. Ini karena, meskipun setiap pendidikan sama ada Islam, sekular, sosialis dan kapitalis membangunkan perkara yang sama, yaitu kognitif, psikomotor dan efektif dalam diri manusia. Namun konsep pembangunannya berbeda antara satu sama lain daripada perbedaan ontologi tentang kejiawaan manusia, pertentangan epistimologi ilmu dan pelbagai metodologi pembangunan yang digunakan.

Pemikiran itu disampaikan Solahuddin Abdul Hamid, Nor Azzuwal Kila dan Rafidah Mohamad Cusairi dari Pusat Pengajian Bahasa, Tamadun dan Falsafah Kolej Sastera dan Sains Universiti Utara Malaysia pada Mini Colloquium yang ditaja Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau bekerjasama dengan School of Language Civilization of Philosophy UUM di Gedung Rektorat
UIR Pekanbaru, Kamis siang (8/11).

Kegiatan ilmiah dengan tema, 'Peningkatan Peran Pendidikan dan Ekonomi Islam Melayu Serantau' itu dibuka Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH, MCL. Hadir Wakil Rektor I Dr. H. Syafhendry, Dekan FAI Dr. Zulkifly MM, ME.Sy, Dekan Pusat

Pengajian Bahasa Tamadunn dan Falsafah UUM Prof. Dr. Shukri Ahmad, Wakil Dekan FAI Dr. Hamzah, dosen dan mahasiswa Fakultas Agama Islam.

Dalam Mini Colloquium ini, Panitia menghadirkan pemakalah dari UIR dan UMM. Mereka adalah Prof. Dr. Shukri Ahmad, Prof. Madya Dr. Khadafi Rofie, Kamaarudin Ahmad, Azman Md Zain, Ruzaimah Zainol Abidin, Salahuddin AbdulHamid, Nor Azzuwal Kila dan Rafidah Mohamad Cusairi. Selain itu Hishamuddin Isam, Mohmad Khadafi Hj Rofie, Mohd NizhoAbdul Rahman, Solahuddin Abdul Hamid, Azman Md Zain, Muhammad Amar Mahmad, Mohd Akram Dato' Dahaman Dahlan. Juga Miftah Syarif, Munawar Kholil, Daharmi Astuti, Boy Syamsul Bakhri, Maulana. Serta moderator Dr. Saproni, M.Ed dan Dr. Syahraini Tambak, MA.

Dalam makalahnya bertajuk, 'Kesepaduan Pembangunan Mapan dan Keutuhan Jati Diri Dalam Masyarakat Melayu-Islam: Islamisasi Ilmu Sebagai Penyelesaian', Solahuddin Abdul Hamid, Nor Azzuwal Kila dan Rafidah Mohamad Cusairi menjelaskan, Melayu dari sudut maknawi yang bersifat ilmiah dan historis adalah beragama Islam, berbahasa Melayu dan beradat resam Melayu.

Pengaruh Islam sangat signifikan dalam mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku mereka. Islam, katanya, juga bertindak sebagai faktor penentu terhadap pembinaan tradisi budaya Melayu yang gemilang selama lebih dari enam abad. Namun, lanjut pensarah UMM itu, penjajahan dalam masa panjang secara perlahan-lahan telah menindas, menyisih dan menyebabkan kehancuran budaya, sikap mental, kehilangan identiti, harga diri dan kurang semangat dalam kalangan mereka akibat tekanan struktural yang diciptakan oleh kaum kolonial yang bersilih ganti.

''Sistem pendidikan barat modern (sekular) warisan penjajah yang dipraktikkan pada hari ini tidak mampu mengembalikan kegemilangan masyarakat Melayu Islam bersama jati diri mereka,'' kata Solahuddin Abdul Hamid, Nor Azzuwal Kila dan Rafidah Mohamad Cusairi.

Dalam pandangannya, seharusnya ia hendaklah berteraskan kepada sistem pendidikan Islam yang bersepadu sifatnya dan terbentuk dari falsafah serta kerangka Islam sendiri. ''Seterusnya, menjadi nilai dan falsafah hidup seseorang dalam
membentuk sikap dan cara pekerjaannya.

Mini Colloquium ini bertujuan meningkatkan kompetensi dosen, menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kerjasama antara UIR dengan UMM. Menurut Dekan FAI Zulkifli Rusby, kedua universitas melalui fakultas masing-masing akan terus  merealisasikan program-program kerjasama yang sudah disepakati. ''Bisa dalam bentuk seminar bersama juga dapat dalam  wujudkan kegiatan lain yang mengarah kepada pengembangan ilmu keislaman dan peningkatan sumberdaya manusia kedua pihak,'' kata Zulkifli.***



 
Berita Lainnya :
  • Dari Mini Colloquium FAI UIR, Sistem Pendidikan Warisan Penjajah tak Mampu Kembalikan Kegemilangan M
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica