Pelalawan (Beritaintermezo.com) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus berbenah dalam mengembangkan segala potensi sumber daya alam, salah satunya adalah membangun puluhan ribu persawahan. Pembangunan sektor pertanian tersebut untuk mewujudnya terciptanya kemandirian pangan dinegeri seiya sekata. Program pembangunan persawahan ini juga merupakan program yang diprioritaskan dalam mengembangkan sektor pertanian dan menjadi salah satu program yang tertuang dalam tujuh program strategis Pelalawan yaitu Pelalawan Makmur.
Pembangunan sektor pertanian ini juga merupakan visi dan misi Kabupaten Pelalawan 2030, yaitu terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian unggul dan industri tangguh dalam masyarakat beradat, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu dengan misinya adalah meningkatkan hasil dan mutu pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis agro industri dan agro bisnis.
Di Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan merupakan lahan pertanian yang cukup luas, dengan andalan lahan pertanian di Kecamatan Kuala Kampar. Sebagai sentra padi, kecamatan terluar di Kabupaten Pelalawan ini memiliki potensi yang masih bisa dikembangkan. Upaya yang terus dilakukan Pemkab melalui Dinas Pertanian yaitu mencanangkan kawasan pertanian dengan membuat desa padi di desa Sei Upih dan Sei Solok Kecamatan Kuala Kampar. Dengan penataan kawasan pertanian tersebut, ditargetkan hasil produksi dapat meningkat dengan sistem tanam dua kali dalam setahun secara serentak.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan Pemerintah Kabupaten Pelalawan tengah memprioritaskan berbagai program diantaranya pertanian. "Daerah kita ini punya produksi pertanian yang sangat banyak dan melimpah, apalagi saat ini pertanian tengah menjadi perhatian serius," ujarnya. Ditambahkan Harris dengan didukung sumber daya alam yang memadai, sektor pertanian akan menjadi potensi yang bisa diandalkan.
HM Harris juga mengatakan bahwa sebagaimana visi Kabupaten Pelalawan yakni pembaharuan menuju kemandirian pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pelalawan, maka dia sedikit mengupas hasil pertanian yang termasuk dalam 7 program andalan Pelalawan.Tentunya hal itu dalam rangka pelaksanaan intensifikasi pertanian perlu pengembangan dengan pola mandiri dan kemajuan pertanian pemerintah perlu mendorong sarana produksi sendiri, baik madiri benih, mandiri pupuk organik maupun mandiri dana pengelolaan alat dan mesin pertanian melalui UPJA sebagai usaha pedesaan.
Salah satu beras produk Kabupaten PelalawanKabupaten Pelalawan terletak di pesisir timur Pulau Sumatera, dengan wilayah daratan membentang di sepanjang bagian hilir Sungai Kampar, serta berdekatan dengan Selat Malaka. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Pelalawan terletak diantara 1o25` LU – 0o20` LS dan 100o42` – 103o28` BT dengan ibukota di Pangkalan Kerinci.
Wilayah Kabupaten Pelalawan memiliki luas 13.392,49 km2. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan Kab. Siak (Kec. Sungai Apit dan Siak) dan Kab. Bengkalis (Kec. Tebing Tinggi). Di sebelah selatan, batasnya adalah Kab. Indragiri Hilir (Kec. Kateman, Mandah dan Gaung), Kab. Indragiri Hulu (Kec. Rengat, Pasir Penyu, dan Peranap), dan Kab. Kuantan Singingi (Kec. Kuantan Hilir dan Singingi). Di sebelah barat, batasnya adalah Kota Pekanbaru (Kec. Rumbai) dan Kab. Kampar (Kec. Kampar Kiri dan Siak Hulu). Di sebelah timur, ia berbatasan dengan Kab. Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau.
Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan, 12 kelurahan, dan 106 desa. Kecamatan Teluk Meranti merupakan wilayah yang paling luas, dengan cakupan wilayah 423.984,41ha sedangkan Kecamatan Pangkalan Kerinci merupakan wilayah dengan luas paling kecil, yaitu 19.355,53 ha
Pemerintah Kabupaten Pelalawan, sebagaimana Prioritas Utama RPJMD Kabupaten Pelalawan 2016-2021 adalah Pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, maka sebagai langkah kebijakan strategis Percepatan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dalam Dukungan Pelaksanaan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Secara Nasional, khususnya di Kabupaten Pelalawan.
Perlu diambil sebuah terobosan atau inovasi-inovasi dalam Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan maupun Pengawasannya yang terangkum dalam Rencana Aksi Dukungan Pelaksanaan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) di Kabupaten Pelalawan.
Kondisi Saat Ini Pengembangan Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Pelalawan
Tanaman padi yang diusahakan petani di kabupaten Pelalawan terdiri atas jenis padi sawah dan padi ladang. Pada padi sistem sawah, tanaman padi sepanjang hidupnya selalu dalam keadaan tergenang air. Sebaliknya, pada sistem gogo (padi ladang), tanaman padi ditumbuhkan tidak dalam kondisi tergenang.
Kombinasi kedua sistem ini dikenal sebagai gogo rancah, yaitu padi ditanam saat awal musim hujan pada petakan sawah, kemudian secara perlahan digenangi dengan air hujan seiring dengan semakin bertambahnya curah hujan. Untuk di Kabupaten Pelalawan lebih dikenal padi sawah dan padi ladang.
Jenis/varietas tanaman padi yang ditanam oleh petani di Kabupaten Pelalawan merupakan padi lokal maupun unggul. Varietas lokal yang ditanam antara lain adalah Ceko, Karya, Ramos, Jambai, Anak Ulat. Sementara itu, varietas unggul yang ditanam antara lain adalah Batang Piaman, Inpari, Inpari III, Inpari IV, Ciherang. Masyarakat biasanya memilih benih sesuai dengan apa yang cocok dengan keinginan hatinya, diantara benih-benih padi yang tersedia.
“Sehingga hasil panennya lebih meningkat dan bapak dan ibu petani menjadi sejahtera dan swasembada pangan nasional dapat terwujud dengan segera,” ujar Harris.
Dijelaskannya mengenai ondisi lahan saat ini yang cenderung kurang subur, dan metode ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lahan dengan pupuk organik, dan efisiensi penggunaan benih dan hasil panen yang didapat akan meningkat.
Bupati Pelalawan terkenal dengan 7 Program kerja menuai hasil menyentuh Masyarakat Pelalawan, dari Tujuh Program yang sudah terealisasi masih 90 Persen yang sudah menyentuh masyarakat, dimana Harris akan tetap memperbaiki hasil panen ini di Pelalawan.
Harris Juga Mengatakan, saat ini tujuh program strategis sudah dirasakan masyarakat dan menjadikan Pelalawan sejajar dengan kabupaten terkemuka di Indonesia. Apa yang telah dikerjakan Harris adalah semata-mata ingin membawa dan menjadikan Pelalawan menjadi salah satu kabupaten terbaik di Nusantara ini.
“Niat hati saya akan senantiasa memperkuat upaya-upaya pembangunan terutama pertanian yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi,” jelasnya.
Karakteristik dan Potensi Lahan Sawah di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar
Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar dengan luas lk 30.000 ha memiliki hamparan (dari pantai ke pedalaman) dataran pasang surut lumpur di daerah sekitar pantai, dataran fluvio-marin (daerah transisi), dan dataran gambut (kubah/dome) di bagian tengah pulau.
Lahan sawah (eksisting) hasil seluas lk 5000 ha, umumnya berada pada dataran fluvio-marin dan sebagian kecil pada dataran pasang surut lumpur. Hamparan sawah umumnya tanpa galengan. Tipe luapan pasang pada lahan sawah ini termasuk tipe C (lahan tidak pernah terluapi air pasang dan air tanah <50 cm) dan tipe luapan D (lahan tidak pernah terluapi air pasang dan air tanah >50 cm), Tipe luapan A = Lahan selalu terluapi air pasang, Tipe luapan B = lahan hanya terluapi oleh pasang besar.
Sifat-sifat tanah lahan sawah (tanah mineral) adalah : dalam (>100 cm), lapisan olah 30-40 cm, tekstur halus (liat sampai liat berdebu), pH 6,0 (agak masam), sebagian tanah mengandung pirit pada kedalaman = 60 cm (pirit bila teroksidasi akan menurunkan pH tanah sampai <2,5 atau ekstrim masam). Tanah sawah yang mengandung pirit ini dikategorikan sebagai tanah sulfat masam actual (pH ekstrim masam) bila pirit teroksidasi (terkena udara). Status kesuburan tanah cukup baik, namun beberapa menunjukkan kekurangan N dan Mg.
Bupati Harris meresmikan gerasi beras hasil pertanian PelalawanTanah gambut pada dataran gambut memiliki kedalam sedang sampai dalam (2-4 m), tingkat kematangan gambut sedang (hemik) sampai matang (saprik), pH 4,5 (sangat masam), penggunaan lahan umumnya kebun campuran (kelapa, pinang, buah-buahan), di bagian tengah dataran gambut masih berupa hutan gambut yang menjadi penyimpan air dan mengalirkannya ke beberapa parit/sungai (S. Senang, S. Gantung, S.Selamet dan S. Cina).
Sumber air dari hutan gambut berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi sawah yang saat ini 1 x stahun (IP100) dengan produksi 3,5 – 4,0 ton/ha GKG menjadi 2 x setahun (IP200).
Kesesuaian lahan untuk sawah pada tanah mineral tergolong cukup sesuai dengan factor pembatas bahaya pirit, sedangkan tanah gambut kurang sesuai.
Sebagian lahan dimiliki oleh pemilik dari luar Pulau Mendol yang datang hanya pada saat tanam dan panen padi. Karena kurangnya tenaga kerja, rata-rata 1 petani menggarap lahan sangat luas 3 sampai 5 ha, sehingga upah buruh panen padi bisa sekitar 30% dari hasil panen.
Bupati Pelalawan Meresmikan Gerai Beras PenyalaiBupati Pelalawan HM Harris meresmikan gerai beras penyalai yang terletak di Pasar Baru jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci sekaligus pembukaan pasar tani yang menjual beras hasil dari pertanian yang ada di Kecamatan Kuala Kampar, ada beberapa jenis beras yang dijual bebas hasil dari produksi kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Seribu tersebut diantaranya beras cekau, beras karya, beras mendol, beras inpara dan aneka beras lainnya.
HM Harris mengajak masyarakat pelalawan agar mengkonsumsi beras lokal, karena merupakan hasil dari produksi lokal sendiri. HM Harris menambahkan mengkonsumsi beras lokal merupakan bagian dari salah satu program strategi yang dijalankan pemkab pelalawan yaitu program pelalawan makmur, yang merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan petani dalam rangka mewujudkan pelalawan makmur menuju Pelalawan EMAS. (Advertorial)