www.beritaintermezo.com
01:53 WIB - DPRD Gelar Paripurna Penyampaian LKPj T.A 2023 | 01:51 WIB - Anggota DPRD Riau Terpilih, Naladia Ayu Rokan Jalani Prosesi Pernikahan Berandam dan Malam Berinai | 01:48 WIB - Pererat Silaturahmi, Sekwan DPRD Rohil gelar halal BI halal | 01:35 WIB - Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop "Publisher Rights" Bersama Dewan Pers | 01:27 WIB - Pilkada Serentak 2024, PDIP Pelalawan Buka Penjaringan Hanya Untuk Cawabup | 14:01 WIB - Ini Dia Para Pemenang PTPN IV Regional III Performance League 2024
Wartawan dan Kebohongan Ibarat Dua Kabel Listrik Yang Tak Boleh Bersinggungan
Rabu, 30-10-2019 - 07:08:28 WIB

TERKAIT:
   
 

Bengkalis (Beritaintermezo.com)-Wartawan dan kebohongan adalah dua hal yang tak boleh bersenyawa. Tak boleh bersatu padu. Keduanya ibarat dua kabel listrik yang tak boleh bersinggungan. Berbahaya, bisa korsleting. Bila bersenyawa akan menghasilkan hoaks.

"Wartawan adalah profesi yang menuntut kejujuran dan keterusterangan dalam memperoleh dan mempublikasikan sebuah informasi (berita)," tegas Kadis Kominfotik Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri.

Mantan Kabag Humas Setda Bengkalis ini mengatakan itu ketika menjadi narasumber seminar dan workshop jurnalistik di Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng), Sabtu, 26 Oktober 2019.

Seminar dan workshop yang berlangsung sehari tersebut dibuka secara resmi Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Polbeng yang diwakili Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Plbeng Faisal Ananda.

Kegiatan yang diikuti 80 peserta dan difasilitasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Cendekia Polbeng tersebut diselenggarakan di Aula Gedung Utama Polbeng, jalan Bathin Alam, Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Bukan Hanya 5W dan 1H

Menurut Johan, untuk menjadi wartawan dalam arti yang sesungguhnya, seseorang bukan hanya harus mengetahui dan memahami 5W dan 1H dalam membuat sebuah berita.

"5W dan 1H itu hanya prinsip dasar. Masih banyak lagi aturan yang harus ditaati. Diantaranya Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)," imbuh Johan yang memang pernah menjadi wartawan di sebuah mingguan terbitan Pekanbaru ini.

KEWI, sambung Johan, merupakan rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh setiap wartawan dalam mengumpulkan, menulis dan mempublikasikan sebuah berita.

Selain itu, kata mantan Kabag Humas Setda Bengkalis ini, seorang jurnalis juga harus mampu menguasai berbagai disiplin ilmu.

"Ini berat. Tetapi itulah tantangan bagi seorang wartawan agar dia dapat menyebarkan informasi yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itu, seorang jurnalis dituntut harus banyak membaca," paparnya.

Seperti Helm SNI

Masih menurut Johan, bagi seorang wartawan, KEWI itu tak ubahnya helm SNI (Standar Nasional Indonesia).

"Bukan untuk Polantas yang melakukan razia. Tapi untuk melindungi kepala pengendara sepeda motor. Manfaatnya untuk yang bersangkutan," jelasnya.

Sayangnya, seraya mengutip hasil penelitian Aliansi Jurnalistik Independen (AJI), kata Johan, banyak orang yang katanya wartawan, tidak pernah membaca dan memahami KEWI.

"Menurut hasil penelitian AJI di tahun 2006, 85 persen wartawan di Indonesia tidak pernah membaca dan memahami kode etik jurnalistik," ujarnya Johan.

Kepada mahasiswa Polbeng yang benar-benar ingin menjadi wartawan, Johan berharap untuk membaca dan memahami KEWI.

"KEWI itu terdiri dari 11 Pasal. Jumlah penafsiran untuk masing-masing Pasal adalah 484 5224 2223. Maksudnya, untuk Pasal 1 ada 4 penafsiran, Pasal 2 ada 8 penafsiran, Pasal 3 ada 4 penafsiran, dan seterusnya," papar Johan.

Selain Wakil Direktur III Polbeng Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yang diwakili Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Faisal Ananda, hadir juga dalam pembukaan seminar dan workshop tersebut Pembina UKM Jurnalistik Cendekia Polbeng Andriano, dan ketua pelaksana kegiatan Putri Betha Sitinjak.

Selain Kadis Kominfotik, reporter RRI Bengkalis TS Muhammad Iqbal juga menjadi narasumber seminar dan workshop yang mengusung tema "Good Journalist Makes Better Future" tersebut.

Jika Kadis Kominfotik menyampaikan materi dengan tajuk "Cara Membangun Jurnalis Muda Kretarif dan Profesional untuk Informasi yang Mencerdaskan" TS Muhammad Iqbal dengan judul "Tata Cara Menulis Artikel dengan Mudah & Kreatif" ***(int1)



 
Berita Lainnya :
  • Wartawan dan Kebohongan Ibarat Dua Kabel Listrik Yang Tak Boleh Bersinggungan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica