Merajut Nostalgia Menuju Kebersamaan, Puluhan Alumni Ma Al-Ikhlas 2003 Reuni
Senin, 04-09-2017 - 08:08:50 WIB
|
,Alumni MA Al-Ikhlas 2003 saat melakukan reuni di 3d cafe bersama sejumlah majelis guru
|
BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Mengambil tema "Indahnya Silahturahmi" Puluhan Alumni MA Al-Ikhlas Bagansiapiapi tahun 2003 melakukan reuni dan Temu Kangen dengan harapan bisa merajut Nostalgia menuju Kebersamaan. Acara dilaksanakan di 3d World Cafe, Jalan Gedung Nasional, Bagansiapiapi, Sabtu (2/9) sore.
Ketua Panitia Seniman S.Pd didampingi Sekrerisnya Dedi Dahmudi, S.Sos mengatakan bahwa ini merupakan perdana dilakukan Reuni. Apalagi setelah 14 tahun yang lalu sama-sama menuntut ilmu yang saat ini sekolah tersebut sudah menjadi Madrasah Aliyah Negri (MAN) Bagansiapiapi.
"Jadi ini tercetus mengingat rata-rata semua sudah berumah tangga, sehingga kita hubungi teman-teman dan para guru dulu dan akhirnya bisa terlaksana," katanya. Total alumni 2003 berjumlah 64 orang sedangkan yang bisa hadir dalam kesempatan itu sekitar 25 orang.
"Jadi rencana kita akan buat acara Reuni yang lebih besar, pada kesempatan ini kita juga buatkan Ikatan ALumni dan juga akan bergabung bersama para Alumni MAN Bagansiapiapi nantinya sehingga bisa membuat Reuni Akbar dan sudah ada ribuan orang yang menamatkan sekolah baik saat status swasta maupun negri saat ini," tegasnya.
Beberapa orang Guru dan Wali Kelas MA Al-Ikhlas dulu juga tampak hadir diantaranya Safaruddin, S.Pd, Muaz, SE dan Dra.Siti Samiati. Para guru yang masih aktif mengajar ini memberikan apresiasi karena bangga para anak muridnya saat ini sudah menjadi orang sukses.
"Jujur saja saya terenyuh saat mendapatkan undangan, karena jujur saja banyak sekali kenangan dulu waktu saya menjadi guru di MA Al Ikhlas dan perjuangannya juga sangat berat," kata Syafaruddin.
Ia bercerita, bahwa MA AL Ikhlas ini dulu harus menumpang pada tahun 1973 dulu pernah ada PGAA selama 6 tahun Al-Washliyah di Jalan Selamat Bagansiapiapi. Untuk itulah MA Al -Ikhlas berdiri secara suka rela murni perjuangan yayasan memebesarkan sekolah.
"Sekolah Aliyah ini berbeda dengan sekolah umum. apalagi ada pelajaran agamanya yang membuat kita memiliki nilai plus," katanya yang kini merupakan Kepala SMPN5 Bangko tersebut.
Bahkan perjuangan ini juga berkat peran serta masyarakat, mulai dari Infak Masjid Al-Ikhlas, Donatur dan Uang Sekolah Siswa. Adapuan pendiri sekolah ini diantaranya H Marzuki Ar (Ketua), H. Djakfar Kh.Rasyid (bendahara), H Djumadi, Syafaruddin (Sekretaris), Abdul Aziz (Kepala SMA), Hasbullah S.Ag dan Siti Samiati.
"Semua masih ada, mudah-mudahan bisa ada cara reuni akbar sehingga kita bisa kembali bernostalgis, jujur saja saya kalau ingat saat itu ingin rasanya kembali masa-masa itu," pungkasnya. (zal)
Komentar Anda :