Tuntaskan Masalah Pekat, FGD Akan Digelar Libatkan Semua Pihak
Sabtu, 09-09-2017 - 08:21:10 WIB
|
Keterangan foto : Salah satu tempat Judi di Bagansiapiapi yang telah
tutup dan dilakukan Razia oleh Polsek Bangko dalam keadaan terkunci
belum lama ini. |
BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Menyikapi adanya pertemuan tokoh agama dan lintas etnis yang melakukan duduk bersama membahas adanya dugaan penyakit masyarakat (Pekat) berupa judi, narkoba, dan lainnya berbau maksiat yang belakangan ini telah meresahkan masyarakat dinegeri seribu kubah ditanggapi oleh Kapolsek Bangko, Kompol Agung Triadiyanto SIk melalui rilis yang dikirim di WhatsApp (WA) Group polsek Bangko Center, Kamis (7/9).
Ia mengatakan kalau pihaknya tidak tutup mata bahkan setelah izin dicabut pemkab rohil, kegiatan game anak-anak sudak tidak lagi beroperasi dibagansiapiapi. Maka dari itu, kalau tidak ada halangan pada Jumat (8/9) pekan ini akan dilakukan pertemuan Focus Group Discusion ( FGD) bersama pihak MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta Tokoh pemuda dan Mahasiswa juga para awak media serta seluruh pihak diruangan Napangga, Hotel Lion untuk membahas secara tuntas apa yang menjadi keluhan selama ini.
"Izin dikeluarkan oleh Pemda, nah sekarang izinnya tak diperpanjang lagi yang menutup adalah pihak pemda. Kalau dibuka juga tanpa izin akan kita tindak karena tidak ada izinnya dari pemda," tegas Kapolsek.
Dalam waktu dekat Akan adanya Hearing dari Tokoh Agama, Lintas Etnis dan Masyarakat Bagansiapiapi ke DPRD Rohil dan Pemkab Rohil terkait maraknya Perjudian tentang Peredaran Narkoba dan Prostitusi di Wilayah Bagansiapiapi.
Agung juga mengakui kalau pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak yang melakukan pertemuan. Adapun Hasil Koordinasi dengan Ketua MUI Rohil, Drs H Wan Achmad Syaiful MSi membenarkan bahwa ada dari Pihak HIPEMAROHI bersama Tomas, Toga, Perwakilan OKP dan perwakilan masyarakat yang menyampaikan keluhan masyarakat tentang Permasalahan yg sedang hangat-hangatnya tentang aksi Perjudian, Prostitusi dan Narkoba diwilayah Bagansiapiapi yang sudah meresahkan masyarakat.
"Ketua MUI menyarankan untuk dilakukan Koordinasi atau duduk Bersama untuk membahas permasalahan tersebut ke Pihak Pemkab dan DPRD Rohil. Dan ia mengatakan bahwa tidak menyalahkan Pihak Penegak hukum khususnya Polsek Bangko maupun Polres Rohil. Namun lebih kepada Pihak Yang mengeluarkan Izin untuk Giat Gelanggang Permainan (Gelper) yang ada diwilayah Bagansiapiapi yg diketahui telah menyalahi izin namun tidak ada aksi dari Pemkab untuk melakukan penindakan," papar agung.
Sebelumnya, tokoh agama dan lintas etnis menggelar duduk bersama guna mencari solusi untuk mengatasi berbagai kegiatan pekat yang berbau maksiat di Rohil pada Minggu (3/9) malam kemaren, di kediaman Ketua MUI Rohil, Jalan Mesjid, Bagansiapiapi.
Dalam pertemuan tersebut ketua MUI Rohil, Drs H Wan Achmad Syaiful MSi mengatakan bahwa kegiatan maksiat di negeri seribu kubah sudah bertebaran. " Dugaan Perjudian dan kegiatan esek -esek serta Narkoba sudah bertebaran salah satunya di Panipahan," katanya.
Menurutnya lagi, Ketika umat tidak lagi peduli atau tidak berbuat apa-apa untuk melawan kemungkaran itu maka allah akan menurunkan berbagai bala di daerah tersebut. "Bilamana kita tidak peduli dengan kemungkaran, maka Allah akan turunkan bala. Bala itu bisa berupa banjir, atau bahkan bisa hal-hal lainnya," tutur mantan Kadispenda rohil tersebut.
Mewakili dari ulama, dirinya sangat mendukung penuh langkah tepat yang bakal dilakukan oleh tokoh Agama dan tokoh lintas etnis dan sejumlah Organisasi serta pemuda yang telah bersatu untuk memerangi Pekat tersebut. Hajatan yang dimaksud adalah melakukan pertemuan dengan pihak terkait sehingga bisa dituntaskan dengan sebaik-baiknya. (rls/zal)
Komentar Anda :