Nelayan Pukat Apung Tanjung Balai Asahan Meninggal Dunia di Panipahan Rohil
Sabtu, 06-07-2019 - 08:38:00 WIB
PANIPAHAN (Beritaintermezo.com)-Diduga karena sakit, seorang nelayan KM Pukat Apung asal Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara (Sumut) meninggal dunia. Sebelum meninggal, pasien tanpa nama tersebut sempat mendapatkan perawatan medis oleh dokter Puskesmas Pembantu (Pustu) Panipahan Kota, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).
Pasien meninggal diperkirakan berusia sekitar tahun. Salah seorang rekan kerja mister X (si botak), Anto (38) merupakan warga Tanjung Balai Asahan, menceritakan saat itu mereka sedang melaut di seputar perairan Kuala Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).
Diceritakan, beberapa hari melaut mister X masih sempat melaksanakan aktivitasnya seperti biasa. Tapi pada keesokan harinya mister X jatuh pingsan. "Hari ke empat dia belum apa-apa, hari kelima sakit. Terus hari ke- enam langsung meninggal," terang Anto.
Anto mengaku selama melaut rekan kerjanya itu adalah sosok pendiam, namun tidak pernah mau menceritakan perihal asal-usul dan alamatnya dimana. "Agak pendiam orangnya bang. Usianya sekitar 40-an tahun gitulah bang," pungkasnya.
Kata Anto, saat itu pertama kali dirinya bertemu dengan mister X di Tanjung Balai Asahan. Saat itu dia sedang mencari lowongan pekerjaan, imbuh dia.
"Pertama-tama ketemu di Tanjung Balai Asahan, dia nanya pekerjaan, ku jawab kalau mau kerja maulah, aku bilang. Kebetulan kami kurang satu anggota," sebutnya.
Pada hari ke- empat melaut, kata Anto, botak belum mengalami apa-apa, namun hari kelima si mister X sudah tidak sadarkan diri.
Dari tengah laut mister X lalu dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Panipahan, dengan menggunakan kapal pemborong. Pria tanpa identitas itu tiba di Puskesmas Panipahan pada pukul 20.40 WIB.
"Setalah diantar lalu diperiksa sama dokter, sekitar jam 05.25 WIB tadi pagi, langsung lewat," kata Anto, yang mengaku warga Tanjung Balai Asahan.
Dikonfirmasi Kamis (4/7), dr Nanang selaku dokter umum di Puskesmas Pembantu (Pustu) Panipahan yang menangani pasien, mengatakan, pertama sekali pasien masuk puskesmas dalam kondisi tidak sadarkan diri (koma).
Dr Nanang, menceritakan, saat dilakukan pemeriksaan medis, kondisi pernapasan dalam keadaan normal, tekanan darah normal, denyut jantung menurun dan tidak ada reaksi dan dilakukan penanganan sebagaimana mestinya.
"Saat dilakukan konsultasi dengan pihak terkait bernama Sio Kong atau pemborong yang membawa fasien, menurut pertimbangan pagi hari ini rencana di rujuk ke luar dari Panipahan. Pada pukul 5.25 WIB fasien dinyatakan telah meninggal dunia," terang dr Nanang.
Kepala Puskesmas Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir, dr Hj Netty Juliana membenarkan hal itu. "Ada, di Pustu Panipahan Kota," kata dr Juliana dengan singkat. (zal)
Komentar Anda :