Ketua PDPM Rohil Ajak Masyarakat Rajut Kebhinekaan
Selasa, 20-08-2019 - 18:53:13 WIB
BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Republik Indonesia baru saja memperingati hari Ulang Tahunnya (HUT) ke 74 tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2019 yang lalu.
Kemerdekaan ini merupakan hadiah terbesar yang diberikan para pejuang terdahulu yang rela menumpahkan darahnya guna merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Kemerdekaan harus dirawat dan dijaga dan menjadi tanggungjawab para generasi penerus bangsa.
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Rokan Hilir, dr Muhammad Maliki mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia khususnya di Kabupaten Rohil.
Apalagi sebut Maliki saat ini marak isu yang berkembang dan berpotensi memecah belah antar umat beragama serta antar suku satu dengan lainnya.
"Kita ketahui saat ini maraknya isu yang memecah belah antar umat beragama dan dari satu suku dengan suku yg lainnya. Oleh sebab itu, mari kita bersama untuk merajut ke bhinekaan ini dan mari saling menghargai antar satu agama dengan agama lain nya," kata Maliki, Selasa (20/8).
Sebagai masyarakat sebutnya, jangan mudah termakan oleh isu yg tidak benar (hoax) yang selalu di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk memecah belah persaudaraan. "Saya yakin agama apapun akan selalu cinta dengan kedamaian dan tidak menginginkan perpecahan,"paparnya.
Selaku ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ia mengaku sangat sedih dan prihatin jika tingkat kebersamaan mulai menurun. Kota Bagansiapiapi merupakan salah satu daerah yang menjadikan simbol toleransi dan kurukunan umat beragama.
"Yang mana kita ketahui keberangam itu adalah salah satu ke istimewaan indonesia dimata dunia," Jelasnya.
Maliki juga menghimbau semua pihak untuk saling merawat ke bhinekaan dan mengajak semua lapisan untuk memerangi hoax dan saling bergandengan tangan untuk menjaga solidaritas demi ke utuhan NKRI ini.
"Jangan kita biarkan orang yang tidak bertangung jawab untuk mengotori moment kemerdekaan ini dengan perpecahan antar kita anak bangsa," Tegasnya.
Apalagi sebut Maliki, dalam berbagai pemberitaan sebelumnya, ada kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Mahasiswa bersama masyarakat turun ke jalan melakukan protes atas insiden yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Pendemo di Manokwari merusak fasilitas umum dan membakar sejumlah kendaraan dan gedung. Massa juga bergerak di Jayapura menuju gedung DPRD Papua.
"Polisi menyebut mobilisasi massa terjadi karena ada berita bohong (hoax) sehingga insiden di Surabaya menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dan ini harus kita jadikan pembelajaran," Pungkasnya. (rls/zal)
Komentar Anda :