Rohul (Beritaintermezo.com)-Sebanyak 255 mahasiswa dari 8 Program Studi (Prodi) Universitas Pasir Pengaraian resmi diwisuda, pada wisuda ke XI ini dengan pemuncak Universitas diraih oleh Neneng Lela Nurhikmah S.Pd, yang berhasil memperoleh IPK 3.94.

Untuk mahasiswa berprestasi ini, Rektor UPP Dr Adolf Bastian M.Pd meminta agar pemuncak-pemuncak Universitas, diberi kesempatan bekerja di pemerintahan atau diperusahaan di Rokan Hulu.

Sidang senat terbuka Universitas Pasir Pengaraian dalam rangka wisuda ke XI mahasiswa S1 dan Diploma III, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Rohul H. Sukiman, trut juga dihadiri Wakil Rektor, Para Dekan, Dosen, para wisudawan/wisudawati dan orang tua mahasiswa, yang dilaksanakan di Convention Hall Mesjid Agung Islamic Center Rokan Hulu, Rabu (25/10/2017).

Para wisuda mahasiswa UPP ke XI ini meng ukuhkan sebanyak 255 dari 8 Prodi. Wisuda yang dilaksanakan untuk S1 dan diploma III, dalam sidang senat terbuka UPP ini, seorang mahasiswi dari program study fisika, ” Neneng Lela Nurhikmah S.Pd berhasil meraih impian menjadi mahasiswa sebagai pemuncak universitas, dengan IPK 3.94.

Pada kesempatan itu, Rektor UPP Dr Adolf Bastian M.Pd kepada wartawan, Rabu (25/10/2017) mahasiswa dan mahasiswi yang diwisuda hari ini, diharapkannya akan terserap lapangan pekerjaan.

” insyallah akan terserap lapangan pekerjaan, lapangan pekerjaan saat ini menjadi persoalan nasional, perlu proses waktu dan proses semangat mereka untuk mencari lowongan kerja, sebenarnya mereka  harusnya mampu tidak hanya mencari kerja tetapi membuat bisnis sendiri dan mampu membuat lapangan kerja, mereka sudah kami bekal dengan mata kuliah kewirausahaan yang mendukung visi UPP menjadi kampus technopreneur 2035 ” kata Adolf

Adolf berharap pemuncak unversitas pada wisuda angkatan ke XI ini bisa mendapatkan kemudahan bekerja baik dipemerintahan maupun perusahaan yang ada dilingkungan Rohul, seperti amanah Ketua YPRH Ir H Hafith syukri MM mengharapkan, khusus untuk lulusan-lulusan akuntasi kita ini bisa diitempatkan untuk pendampingan desa, yang mana Desa hari ini Desa menerima dana ADD cukup besar yang harus dikawal secara akuntabilitas anggaran itu sendiri. (joh)