Rohul (Beritaintermezo.com)-Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 16 kecamatan adu skill, masak berbahan serba ikan di Lomba Masak Serba Ikan (LMSI) Tingkat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2018, Selasa (14/8/2018).
Kegiatan LMSI Tingkat Kabupaten Rohul 2018, dipusatkan di Gedung Wanita Permaisuri Pasir Pangaraian, dan resmi dibuka Bupati Rohul H. Sukiman, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Rohul Ir. Sri Hardono MM, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Ir Yon Azhari.
Juga hadir Pabung Kodim 0313/KPR Kapten Inf. Raflis Jon, Kakan Kemenag Rohul Drs. H. Syahrudin M.Sy, para pejabat Pemkab Rohul, pengurus Tim Penggerak PKK Rohul, serta para ibu PKK perwakilan dari 16 kecamatan.
Dalam laporannya, Kepala DKPP Rohul juga Ketua Panitia, Sri Hardono mengatakan, LMSI tingkat Kabupaten Rohul tahun 2018 dengan mitra kerja atau diikuti ibu PKK perwakilan dari 16 kecamatan, bekerjasama dengan Forikan dan Tim Penggerak PKK Rohul.
Dimana tujuan LMSI kata Sri Hardono, dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Rohul, mengenalkan keanekaragaman masakan berbahan baku ikan, mendukung ketahanan pangan nasional, serta ke empat menggali kearifan khasanah makanan berbahan baku ikan.
“Untuk sasaran yang ingin kita capai, yakni agar tersosialisasinya manfaat makan ikan, tersosialisasinya menu makanan berbahan baku ikan, kemudian meningkatnya budaya makan ikan," harap Sri Hardono.
Katanya lagi, dengan membangkitkan budaya makan ikan, diakui Hardono, tentu akan mengurangi angka stanting (gangguan pertumbuhan) terhadap anak usia dini di Kabupaten Rohul.
"Melalui kegiatan ini, anak-anak di Rohul kita budayakan makan ikan sejak dini, dari dalam kandungan sampai umur 5 tahun," jelas Sri Hardono dan mengatakan bila ikan dikelola secara bervariasi tentunya anak-anak akan menyukai ikan.
Kepala DKPP Rohul Sri Hardono mengatakan lagi, di 2017 konsumsi ikan di Kabupaten Rohul 36 kilogram (kg) per kapita per tahun. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yakni 35 kg per kapita per tahun.
Juga dijelaskannya, meski konsumsi ikan naik, namun sekitar 32 persen lebih kebutuhan ikan di Kabupaaten Rohul masih dipasok dari Danau Maninjau Sumatera Barat, dan Danau Toba Sumatera Utara.
Antusias masyarakat Rohul untuk beternak ikan cukup tinggi, hal itu banyaknya proposal yang masuk, namun DKPP Rohul belum menyanggupi karena petani juga minta bantuan pakan.
Sri Hardono menambahkan, untuk PKK kecamatan yang keluar sebagai juara di LMSI tahun ini akan mewakili Kabupaten Rohul di LMSI tingkat Provinsi Riau yang rencananya akan digelar September 2018 mendatang.
Daru hasil pengumuman kata Sri Hardonon, TP PKK Kecamatan Rambah Samo keluar sebagai juara umum, dan akan mewakili Kabupaten Rohul di LMSI Tingkat Provinsi Riau 2018.
Ketika membuka LMSI, Bupati Rohul H. Sukiman menyambut baik LMSI tingkat Kabupaten Rohul 2018 yang diprakarsai DKPP Rohul bekerja sama dengan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Rohul.
“Melalui kegiatan ini, salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan kepedulian dan kecintaan masyarakat Rokan Hulu untuk Gemar Makan Ikan mulai sejak dini," kata Bupati Sukiman.
"Lomba Masak Serba Ikan, merupakan agenda tahunan dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional," tambahnya.
Disampaikan Bupati, dalam upaya peningkatan konsumsi ikan tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi memerlukan langkah atau gerakan bersama yang berkesinambungan. Secara nasional program ini dinamakan dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan.
Jelasnya, bahwa keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilan bangsa dalam dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif.
Karena, bukti ilmiah menunjukan bahwa SDM yang sehat, cerdas dan produktif antara lain ditentukan oleh status gizi yang baik, serta konsumsi pangan yang bermutu dan sehat.
“Kita patut bersyukur bahwa Kabupaten Rokan Hulu telah dianugerahi kekayaan sumber daya alam, termasuk potensi sumber daya perikanan. Potensi yang kita miliki ini, merupakan modal dasar bagi kita untuk membangun daerah ini guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana dicita-citakan," ungkapnya.
Bupati menambahkan, di sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang mempunyai tanggungjawab dalam menyediakan kebutuhan pangan terutama pangan yang berasal dari ikan.
Kemudian, Kabupaten Rohul sebagai salah satu daerah penghasil ikan di Provinsi Riau, dengan produksi perikanan di tahun terakhir ini mencapai sekitar 8.277.500 ton, itu sudah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dengan tingkat konsumsi ikan sebesar 36,30 Kg per kapita per tahunnya.
"Untuk konsumsi sendiri, saat ini masih di bawah konsumsi ikan per kapita Provinsi Riau yang mencapai 41,74 Kg per kapita per tahunnya," tambahnya.
Bupati Rohul Sukiman juga menyatakan, sebagai penyedia bahan pangan ikan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sumber protein hewani lain. Ikan bersifat universal, dapat diterima semua agama, semua golongan, dapat dikonsumsi oleh semua kelompok umur, hingga ibu hamil dan ibu menyusui.
Dimana ikan merupakan sumber pangan yang berkualitas, karena mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 yang mampu meningkatkan kecerdasan, serta menjadikan tubuh sehat dan kuat, sehingga sering disebut sebagai makanan kecerdasan.
Karena, ssam amino yang terkandung dalam tubuh ikan kaya akan lysine dan threonine yang berkualitas tinggi, rendah kolesterol, tidak mudah rusak oleh pemanasan, sehingga penyerapan protein pada ikan lebih tinggi bila dibandingkan dengan protein yang bersumber dari hewani lainnya.
Bupati Sukiman sempat meninjau, bahkan mencicipi makanan yang disiapkan TP PKK dari 16 kecamatan di Rohul. Terlihat, masakan ibu PKK kecamatan di LMSI tahun ini lebih inovatif dan beraneka ragam. Apalagi masakan yang disajikan tentunya akan disukai oleh anak-anak, terutama anak usia dini.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Ir Yon Azhari mengatakan dirinya datang ke Rohul dengan 5 orang yang juga bertindak sebagai juri, termasuk seorang chef Provinsi Riau.
Katanya, LMSI digelar di seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Riau adalah salah satu upaya menumbuhkembangkan kepedulian dan kecintaan masyarakat untuk gemar makan ikan sejak dini.
Ungkap Azhari, bahwa tingkat konsumsi ikan Provinsi Riau tahun 2017 sebesar 42,36 kg per kapita per tahun, atau melebihi target yang ditetapkan nasional yaitu sebesar 42,6 kg per kapita per tahun.
Diakui Azhari, bisa dikatakan bahwa tingkat konsumsi ikan Provinsi Riau cenderung meningkat, dari tahun 2016 hanya sekira 40,80 kg per kapita per tahun. Ia mengharapkan komsumsi ikan per kapita terus mengalami peningkatan setiap tahun di kabupaten/ kota. (adv/hms/joh)
Komentar Anda :