www.beritaintermezo.com
15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling | 10:13 WIB - Pemprov Riau Ajukan Bantuan 6 Helikopter Water Bombing
Bersama Ketua DPRD Riau, Bupati Meranti Resmikan Ekowisata Mangrove Desa
Rabu, 20-11-2019 - 19:23:10 WIB

TERKAIT:
   
 

Meranti (Beritaintermezo.com)-Objek Wisata hutan mangrove yang berada di Dusun II Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti Riau,  kini menjadi salah satu destinasi Wisata baru yang dilakukan oleh Kepala Desa Banglas,  kini hangat dibicatakan salah satu program yang disukai warga masyarakat Khususnya  di Kepulauan Meranti.

Objek wisata ini secara resmi dibuka oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan bersama Ketua DPRD Propinsi Riau Indra H Gunawan Eet, Selasa (19/11/2019).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, H Yulian Norwis, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIk, Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Inf Irwan, Kasatpol PP Meranti, Helfandi, kepala OPD terkait, Camat Tebingtinggi, Abu Hamid dan Kepala Desa Banglas, Samsurizal.

Objek wisata yang terletak di desa Banglas ini menawarkan view menarik untuk selfi dan menawarkan pemandangan panorama laut dan hijaunya hutan mangrove.

Bupati Kepulauan mengapresiasi kepala desa dan aparatnya dalam memanfaatkan alam menjadi destinasi wisata.

"Saya atas nama pemerintah daerah memberi penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh yang terlibat dalam pengelolaan tempat wisata. Ini terobosan yang luar biasa, dan suatu kreatifitas yang patut diapresiasi dan oni perlu didukung bersama. Dan ini akan menjadi wisata baru bagi warga Kepulauan Meranti, Kota Selatpanjang Khususnya," kata Irwan.

Dikatakan Bupati, alam di Kepulauan Meranti tidak mendukung untuk dibangun sebagai kawasan destinasi wisata, namun dengan kemauan dan kerja keras, maka hal itu bisa dilakukan.

"Kedepannya kita harus lebih semangat untuk pengembangan kawasan pariwisata ini. Kalau ditempat kita sebenarnya tidak cocok untuk dibangun tempat pariwisata karena alamnya tidak mendukung. Namun karena ini dibangun dengan kemauan dan kerja keras, maka ini bisa dilakukan. Walau alam kita tidak indah, bukan berarti kita berhenti untuk membangun kampung kita ini," ujar Bupati.

Ketua DPRD Propinsi Riau Indra H Gunawan Eet dalam sambutannya mengatakan untuk saat ini belum bisa menganggarkan tempat pariwisata melalui APBD Propinsi Riau, namun kedepannya dia berjanji akan menganggarkannya

"Untuk saat ini propinsi belum bisa menganggarkan, karena dalam masa transisi. Namun kedepannya akan saya usahakan untuk wisata mangrove ini dimasukkan dalam penganggaran,"

Terhadap keberlanjutan program ekowisata mangrove ini, Ketua DPRD Propinsi Riau berjanji akan membawa kepala desa untuk bertemu dengan Dirjen kehutanan.

"Untuk keberlanjutan terhadap mangrove ini nanti saya ajak kepala desa dan camat untuk bertemu Dirjen, biaya keberangkatan nanti saya tanggung semua," kata Eet.

Sementara itu, Kepala Desa Banglas, Samsurizal mengatakan tercetusnya destinasi wisata mengrove ini ketika dia bersama kepala desa lainnya di Kepulauan Meranti melakukan studi banding ke Desa Ponggok, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Ide awal tercetusnya ide destinasi wisata mangrove ini ketika saya bersama kepala desa lainnya melakukan studi banding ke Desa Ponggok. Kami yakin dan percaya jika ada kemauan pasti ini bisa berhasil," kata Samsurizal.

Dikatakan, pembangunan jembatan sepanjang 300 meter itu dianggarkan melalui anggaran dana desa sebesar Rp381 juta lebih.

Untuk pembangunannya, pihak desa memberdayakan masyarakat yang bekerja sebagai tukang. Untuk pengelolaannya akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan diawasi oleh BUMDes.

"Dalam pengerjaannya, kita melibatkan  masyarakat dan untuk pengelolaannya akan di kelola oleh Pokdarwis Destinasi Banglas dengan biaya masuk itu nantinya Rp3000 perorang dan sambil berjalan kita menyiapkan berbagai panganan dan kuliner disini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung ini semua," kata Samsurizal. (krm)



 
Berita Lainnya :
  • Bersama Ketua DPRD Riau, Bupati Meranti Resmikan Ekowisata Mangrove Desa
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica