Bahasa Daerah Ala Presiden Jokowi Serukan Kesatuan
Kamis, 16-08-2018 - 10:53:55 WIB
Jakarta (Beritaintermezo.com)-Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menyinggung persatuan bangsa. Dengan bersatu, Jokowi mengungkap segala tantangan yang akan dihadapi negeri ini akan teratasi.
Di bagian akhir pidato, Jokowi menyerukan Persatuan Indonesia dalam beberapa bahasa daerah.
"Sebagai bangsa yang besar, kita akan menghadapi tantangan yang juga besar. Kita bersama harus mampu menyelesaikan janji kemerdekaan, terutama mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan antardaerah, dan kesenjangan pendapatan antarwarga," ujar Jokowi di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Bersama-sama, kata Jokowi, harus mampu menjaga kerukunan, persaudaraan dan persatuan di antara anak-anak bangsa. "Kita bersama harus mampu menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi global, serta mewujudkan bangsa kita menjadi bangsa pemenang. Tapi, saya yakin, sebagai bangsa yang besar, dengan modal sosial yang kuat, kita akan mampu menghadapi semua tantangan, seberat apapun."
Dari ranah Minang, ucap Jokowi, kita bersama-sama belajar. "Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Berat sama-sama kita pikul, ringan sama-sama kita jinjing. Dari Tartar Pasundan, kita bersama-sama belajar, Sacangreud pageuh, sagolek pangkek. Kita harus bekerja bersama dengan komitmen dan konsistensi."
Kemudian, dari Bumi Anging Mamiri, kita bersama-sama belajar. 'Reso temma-ngingi, nama-lomo, nale-tei, pammase dewata'. Kita harus kerja keras bersama, ikhlas, dan
berdoa agar tujuan kita tercapai."
"Dari Bumi Gora, kita bersama-sama belajar, 'Bareng bejukung, bareng bebose'. Kita kerja bersama, kita nikmati bersama-sama jerih payah kita. Dari Banua Banjar kita bersama-sama belajar, 'Waja sampai kaputing'. Kita kerja bersama dengan penuh semangat, tidak patah di tengah jalan, tidak pernah menyerah." (mc/bic)
Komentar Anda :