PP Wanita Syariat Islam Desak Pembentukan UU Penghapusan Kekerasan Seksual
Jumat, 07-12-2018 - 18:25:57 WIB
|
Ilustrasi |
JAKARTA, (BI)-Ketua Umum PP Wanita Syarikat Islam (WSI) Valina Sinka Subekti menegaskan sejak didirikan, WSI tidak pernah berhenti bergiat dalam program-program pembangunan masyarakat. Khususnya dalam pemberdayaan kaum perempuan.
“Hingga saat ini WSI terlibat aktif memperjuangkan berbagai isu untuk melindungi kepentingan perempuan, anak, dan ketahanan keluarga. Isu kesetaraan dan keadilan gender dan penguatan ekonomi umat menjadi perhatian utama WSI,” tegas Valina Sinka dalam peringatan ‘Satu Abad Milad WSI’ di Kompleks Patrlemen, Senayan Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Hadir Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama RI M. Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PP Syarikat Islam, H. Hamdan Zulva dan lain-lain.
Selain itu lanjut Valina, WSI bergiat pada program kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup untuk mendorong tercapainya berbagai indikator dalam kelangsungan pembangunan, atau sustainable development goals (SDG’s).
Karena itu kata Valina, WSI mendukung sepenuhnya segera direalisasikannya UU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) terhadap perempuan. “RUU PKS ini urgent karena kejahatan seksual, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pelecehan seksual, pemerkosaan dan incest terus meningkat,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, WSI saat bertemu Presiden Jokowi mengusulkan perlunya cuti hamil melahirkan dari 3 bulan menjadi 6 bulan dan 9 bulan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi negara.
“WSI mendorong lahirnya kebijakan yang mengharuskan perkantoran menyediakan tempat penitipan ASI sambil ibunya bekerja, hal itu agar lahir generasi emas yang cerdas. Seperti negara Skandinavia yang memberi cuti selama 2 tahun, ” jelas Valina lagi.
Dalam peringatan 100 tahun WSI juga menggelar seminar nasional, meluncurkan gerakan nasional orang tua asuh dan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, bakti sosial berupa cek kesehatan dan pengobatan gratis masyarakat tidak mampu dan akan menggeler Mukernas ‘Penguatan Peran Strategis Perempuan dalam Membangun Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan’ di Jakarta, pada 7 – 9 Desember 2018.(Bir)
Komentar Anda :