www.beritaintermezo.com
19:36 WIB - Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara | 15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling
Bertemu Ketua Dewan Pers, Proses Verifikasi Faktual SMSI Masih Berjalan
Kamis, 20-02-2020 - 07:49:56 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA (Beritiantermezo.com)-Migrasi besar-besaran media dari physical space (bentuk fisik) ke cyber space (bentuk siber) tak bisa dibendung. Bahkan civil society khususnya media, dituntut pintar dan cermat dalam mengekspoiltasi wilayah baru tersebut.

Tak pelak, intensitas informasi yang disajikan, tentu tak melulu bersifat peristiwa sebagai cermin wajah baru, kelengkapan data menjadi refrensi yang mendekatkan pada ilmu pengetahuan.

Ini disampaikan Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, dalam dialog dengan Wakil Ketua Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) M. Hatta Rajasa, dan jajaran pengurus SMSI Pusat yang berlangsung di Gedung 6, Jalan Darmawangsa Raya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/2) malam. "Lantas, siapa pun yang tidak mengeksplore ini (data, red) tentu akan tertinggal. Lalu apa golnya, tentu saja knowledge (Ilmu Pengetahuan). Mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini.

Pola data informasi dan sistem, sambung pria jebolan S1 Teknik Elektro ITS pada 1983 itu, tentu akan terus terbarukan. Sehingga nantinya akan ada basis data yang secara jelas dapat diolah menjadi informasi. "Maka pendekatannya knowledge. Ini ada perkembangan society, lalu dijajarkan pada imaginer, di bawahnya ada basis, hasilnya fisik. Nah ini menjadi kombinasi yang memanfaatkan big data dan bermanfaat," papar mantan Menteri Pendidikan Nasional itu.

Jika awalnya, media hanya mengangkat berita peristiwa, sekarang, akan lebih mendalam. "Di depan itu misalnya ada peristiwa tabrakan. Dulu ya ditulisnya peristiwa. Tapi saat ini, semua dikombinasi. Mengapa sampai ada peristiwa tabrakan itu, bagaimana kondisi jalannya, dan masih banyak lagi lainnya yang secara jelas menuangkan data. Nah inilah pendekatan knowledge itu. Maka seperti saya sebutkan di awal, pentingnya mengekplorasi sebuah data," terang pria kelahiran Surabaya 17 Juni 1959 itu.

Eksploitasi data dan pentingnya kreativitas, tentu akan melahirkan jurnalis-jurnalis yang kritis. Apa yang dipaparkan dalam pemberitaan, dipahami secara konstruktif. "Jangan asal kritik. Saya dulu sering sekali dikritik tapi saya pahami ini bagian dari alam yang ada. Tapi sekarang kok rasanya menghilang ya, orang-orang yang mengkritisi saya itu, kemana mereka," sindir Nuh seraya disambut tawa jajaran pengurus SMSI yang duduk dalam satu meja itu.

Secara jelas Nuh pun menyambut baik, program prioritas SMSI yang saat ini sedang proses tahap akhir menjadi konstituen Dewan Pers. "Dewan pers sangat menyambut baik apa yang menjadi harapan besar SMSI. Tahapan pun terus berjalan. Kalau pun ada yang tertinggal dalam proses faktual, pemenuhan syaratnya harus bolak-balik dan menunggu, ya maknai saja ini bagian dari proses itu," ucap Nuh disambut aplaus.

Senada disampaikan Nuh, Hatta Rajasa juga memberikan pemaparan tentang media siber dan tantangan SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki agenda utama mengurangi kemiskinan dunia. "Bapak SBY merupakan sosok pencetus ini (SDGs, Red)," ujar Hatta mengawali perbincangannya.

SDGs sebuah program yang telah dikukuhkan bulan Mei 2013. SBY saat itu bersama dengan Perdana Menteri Inggris Raya David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johson-Sirleaf dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson yang pada saat itu bertindak sebagai moderator. "Tiga pemimpin bersama High Level Panel of Eminent Persons membahasnya. Dari Sustainable Development Agenda, tujuannya mengurangi secara signifikan kemiskinan sehingga bisa meningkatkan taraf hidup bangsa-bangsa di dunia dengan cara melaksanakan pembangunan yang disebut dengan sustainable development. Jadi yang namanya miskin ya, ya tuntas seperti misinya," terang pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 itu.

Di dalam telekonferensi, sambung Hatta, para pemimpin bersama saling menyampaikan masukan dan pandangan masing-masing yang kemudian mereka diskusikan bersama. Dalam perjalanan diskusi pandangan Indonesia dengan Inggris dan Liberia memiliki banyak kesamaan.

"Poinnya diperlukan sumber daya yang tepat. Dorongan dan perhatian khusus. Tak terkecuali pada media yang bergerak pada sektor digitalisasi, siber. Kalau kita boleh usul perlunya dana insentif untuk mendorong percepatan ini. Dan menurut data Bank Dunia, Indonesia masih diurutan 100 ke bawah dalam pemanfaatan tekhnologi yang berbasi big data. Cukup jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga," papar Hatta.

Namun dari deretan panjang yang dipaparkannya, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang menjabat dari 22 Oktober 2009 hingga 13 Mei 2014 itu, ada harapan khususnya bagi kalangan milenial. Tapi jangan dibiarkan habitat manusia yang hidup di era digitalisasi modern, larut dalam sajian informasi yang tidak bermanfaat.

Perlu kepedulian menyeluruh, sikap tegas dan upaya simultan agar kondisi yang terbangun selaras dengan apa yang diharapkan bangsa. "Big data penting. Sajiannya pun penting. Dan di sini ada peran media untuk menyampaikannya. Jangan dibiarkan, tapi arahkan. Pemerintah juga harus sungguh-sungguh menciptakan keselarasan ini. Informasi yang baik, adalah informasi yang bermanfaat bagi anak-anak bangsa," terangnya.

Di penghujung dialog yang dibarengi tanya jawab, Hatta juga mencermati dunia startup. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak startup baru bermunculan. Sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal. Ini menurut Daily Social. Artinya potensi pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun juga menjadi katalis mendirikan sebuah startup. "Anda tentu tahu, masyarakat dari kalangan bawah, menengah sampai atas memegang ponsel dengan berbagai merk. Dan mayoritas ini dimilki. Begitu besar pengaruh yang ada didalam ponsel itu. Dan di sinilah potensi startup tumbuh," terangnya.

Tapi, sambung Hatta, banyak definisi yang agak berbeda dalam menjelaskan arti startup. Terutama dari cara mengategorikan mana yang masih dianggap sebuah startup dan mana yang bukan. Banyak juga yang menghubungan startup dengan sisi teknologi. "Tumbuh startup di sana-sini. Tapi frame-nya sama. Buka cafe. Bikin warung kopi, buka usaha untuk tempat nongkrong di mana-mana. Artinya ada yang salah dalam memahami," beber mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu.

Hatta secara tegas mendukung, keberadaan media siber khsusunya media yang tergabung dalam SMSI untuk mengedepankan konsep yang memanfaatkan teknologi dalam jaringan informasi dan bisnis. Demikian sebuah rintisan usaha. "Ini perlu dukungan pemerintah dan semua komponen. Pergeseran terus terjadi. Sebagai pilar demokrasi, media harus cermat dalam pengelolaan data. Maka saya pun mendukung, agar dialog, diskusi-diskusi ini berkelanjutan," pungkas Hatta.

Menanggapi apa yang disampaikan kedua tokoh tersebut, Ketua Umum SMSI Firdaus mengaku lega dengan pemaparan dan harapan yang disampaikan. "Ini seperti gayung bersambut. Kesempatan yang diberikan selaras dengan semangat yang diharapkan. SMSI sejak awal memiliki program prioritas, yakni menjadi konstituen Dewan Pers. Terima kasih atas pemaparan dan harapan yang disampaikan Bapak Mohammad Nuh, Bapak Hatta Rajasa dan bapak Abdul Aziz. Ini suplemen, vitamin yang menumbuhkan semangat kami," pungkas pendiri SMSI itu. ***(Int1)



 
Berita Lainnya :
  • Bertemu Ketua Dewan Pers, Proses Verifikasi Faktual SMSI Masih Berjalan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica