Karimun (Beritaintermezo.com)-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karimun mulai menggali drainase atau gorong-gorong di Jalan A Yani kawasan Komplek Bea Cukai Kepri, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral. Penggalian gorong-gorong itu dimulai satu hari sejak peninjauan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim, Kamis (2/3) lalu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karimun, M Zulfan melalui Kepala Bidang Bina Marga, Cahyo Prayitno mengatakan, penggalian gorong-gorong di kawasan Komplek Bea Cukai tersebut bertujuan untuk mengantisipasi bencana banjir yang kerap melanda wilayah itu setiap musim penghujan.

"Gorong-gorong yang berada di Komplek Bea Cukai itu sangat dangkal, jika dibandingkan dengan aliran air yang berada di atasnya. Sehingga, begitu musim hujan datang maka curah air yang berada di pemukiman warga tidak mampu memaiki gorong-gorong itu. Akibatnya, terjadi banjir," ungkap Cahyo.

Menurut dia, agar air hujan yang menggenang di pemukiman warga bisa sampai ke laut, maka satu-satunya upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan memperdalam gorong-gorong di Komplek Bea Cukai itu. Sebelumnya, kedalaman gorong-gorong hanya sekitar 1 meter dengan lebar 1,5 meter dan panjang 8 meter.

"Agar air yang berada ditasnya bisa mengalir lewat gorong-gorong itu, maka kami harus menggali satu meter lagi dari permukaan lama, atau 2 meter dari permukaan jalan. Saat ini, pekerja sedang berupaya membongkar gorong-gorong lama. Saat ini, proses pembongkaran baru sekitar 40 persen," tutur dia.

Menurut dia, proses penggalian gorong-gorong yang berada di jalan nasional itu sudah mendapat izin dari pemerintah pusat. Begitu juga, anggaran untuk pengerjaan box culvert sudah dialokasikan. Apalagi, pengerjaan itu bersifat darurat untuk mengatasi bencana banjir.

"Kami akan mengupayakan pengerjaan gorong-gorong atau box culvert ini semaksimal dengan waktu yang juga efisien mungkin. Mengingat, Jalan A Yani di kawasan Meral tersebut merupakan kawasan padat lalulintas, jika proses pengerjaan lama maka tentunya akan mengganggu masyarakat," katanya.       
Sebelumnya, Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim mengatakan, Pemkab Karimun akan mempercepat revitalisasi drainase untuk mengantisipasi terjadinya bencana  banjir di Karimun. Pemkab Karimun akan mengalokasikan perbaikan drainase itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017.

"Kalau anggaran untuk perbaikan drainase ini tidak terlalu besar. Maka, akan dialokasikan melalui APBD Perubahan 2017 ini. Jika dananya ternyata besar, maka akan dipetakan pada semester kedua untuk dialokasikan melalui APBD 2018," ungkap Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim saat meninjau drainase di Kompleks Bea Cukai, Meral, Kamis (2/3).

Kata Anwar, untuk jangka pendek, alternatif lainnya yang akan dilakukan Pemkab Karimun adalah melakukan rehabilitasi drainase dengan menggunakan anggaran pos bantuan bencana alam. Hanya saja, untuk menggunakan pos bencana yang melekat di Bagian Keuangan Setdakab Karimun harus ditinjau dulu dari aspek hukumnya.

"Untuk penggunaan pos bantuan bencana alam, harus dikaji dulu dengan aspek hukum. Jika ternyata penggunaan anggaran dari pos bencana itu tidak menyalahi aturan, maka akan digunakan. Namun, ternyata berbenturan dengan aturan hukum, tentu saja tidak mungkin kami gunakan," pungkasnya. (tambunan)