Karimun (Beritaintermezo.com)-Speed boat (SB) Satria Express yang mengangkut rombongan Safari Ramadhan Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim karam di perairan antara Pulau Makam dan Pulau Kundur, Senin (12/6) sekitar pukul 21.55 WIB. Speed boat tersebut menabrak kayu dalam perjalanan pulang dari Belat ke Pulau Karimun. Untung hantaman kayu tersebut tidak membuat kapal bocor namun baling-baling kapal nyaris jatuh ke laut.

Rombongan Wakil Bupati Karimun tersebut menumpang dua kapal yakni speed boat Satria Express dan Kapal Patroli milik Pemkab Karimun.  Kapal Satria ditumpangi para asisten dan sejumlah kepala dinas, tokoh masyarakat dan awak media. Sementara  kapal patroli milik Pemkab Karimun membawa Wabup Anwar Hasyim, ajudan dan sejumlah kepala dinas.

"Kapal Satria yang kami tumpangi hanya diisi oleh asisten, kepala dinas dan para wartawan. Kapal tersebut melaju dengan sangat kencang. Sekitar 15 menit berangkat dari Belat tiba-tiba menabrak kayu. Kapal langsung oleng dan meluncur ke dalam laut," ungkap Candra Wijaya, jurnalis Batam TV yang ikut dalam rombongan tersebut.

Menurut dia, usai dihantam kayu tersebut, kapal langsung berbalik arah sehingga kondisi kapal sudah sangat miring. Sementara salah satu mesin tiba-tiba mati. Haluan kapal sudah mulai masuk ke dalam laut. Sementara, buritan kapal masih tetap mengapung. Untung saja, lambung kapal tidak mengalami kebocoran akibat hantaman kayu itu.

Candra yang begitu panik langsung mengucapkan takbir berulang kali dengan kuat. Meski dalam keadaan panik, dia masih sempat mengambil gambar kondisi dalam speed boat tersebut. Menurut dia, beberapa penumpang juga ada yang ikut panik dan sebagian lain malah hanya diam membisu.

"Saya betul-betul panik. Belum pernah saya mengalami peristiwa seperti ini. Saya hanya ingat tragedi tenggelamnya Kapal Dumai Express 10 yang tenggelam pada tanggal 10 November 2009 lalu di Takong Hiu. Saya juga ingat kisah-kisah kapal tenggelam yang sering ditonton di youtube," kata Candra.

Dalam keadaan ketakutan kata Candra, tiba-tiba terbayang wajah keluarganya satu persatu. Dia melihat bayangan istri dan anak-anaknya di rumah. Dirinya bahkan berfikir tidak akan bertemu lagi dengan keluarganya tercinta. Apalagi, saat insiden itu terjadi, kondisi dalam gelap gulita.

"Untunglah ada ABK kapal yang meminta kami jangan panik, dan menyuruh untuk tetap tenang di kursi masing-masing. Sebab, kalau ada yang bergerak takutnya kapal malah berat sebelah dan menyebabkan tenggelam. Dalam kondisi seperti itu, kami hanya bisa pasrah dan mengikuti arahan ABK kapal," tuturnya.

Selang beberapa menit kemudian, datang kapal rombongan yang membawa Bupati Karimun Aunur Rafiq ke lokasi kejadian. Satu persatu penumpang kapal dievakuasi ke kapal penyelamat. Penumpang yang sudah tua dipindahkan terlebih dahulu, menyusul penumpang lain. Sementara, kapal yang kandas dibiarkan di lokasi.

Sekitar satu jam kemudian atau pada pukul 22.53 WIB, seluruh penumpang kapal Satria Express tersebut berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Semua penumpang sampai di Karimun dalam keadaan selamat. (hk/tambunan)