Karimun (Beritaintermezo.com)-Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral (Disdagkop UKM ESDM) Kabupaten Karimun menjamin stok sembilan bahan pokok (sembako) di Karimun aman menjelang Natal dan Tahun Baru 2018. Selain menjamin ketersedian sembako, Disdagkop UKM ESDM juga menjamin harga kebutuhan sembako stabil karena pasokan lancar.

"Semua stok kebutuhan pokok mulai dari beras, ayam, daging hingga sayur mayur cukup aman setiap menjelang hari besar keagamaan dan tahun baru," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli, Rabu (5/12).

Kata Muhammad Yosli, stok beras yang ada di gudang Bulog Karimun saat ini sekitar 300 ton, sementara di gudang-gudang milik pengusaha swasta sekitar 1.800 ton. Artinya, ketersediaan beras di Karimun saat ini sekitar 21.000 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Karimun sebulan.

Untuk memantau harga sejumlah sembako di pasar tradisional Tanjungbalai Karimun seperti Pasar Puang Maimun, Pasar Baru Meral dan Pasar Teluk Uma Tebing. Maka pihaknya tiap hari menurunkan pegawainya ke pasar tradisional itu untuk mengontrol harga yang dijual pedagang kepada masyarakat.

"Kami bersama Tim Satgas Pangan Kabupaten Karimun terus mengupayakan kebutuhan bahan pokok tetap normal dan tidak terjadi kelangkaan. Caranya, kami setiap hari menurunkan petugas ke pasar-pasar tradisional untuk mengontrol harga pasar. Tujuannya, agar harga tetap terkendali dan aman," terangnya.

Yosli menyebut, beberapa komoditi yang dijual di pasar tradisional didatangkan dari Pulau Jawa dan Sumatera seperti cabe merah, bawang merah, cabe rawit, tomat, seledri, bawang dan jenis sayuran lainnya. Sementara, ayam pedaging didatangkan dari peternak lokal yang ada di Karimun.

Menurut dia, kebutuhan bahan pokok untuk Natal dan tahun baru di Karimun hampir sama dengan hari-hari biasanya. Tak ada lonjakan yang berarti. Permintaan pasar biasa jauh meningkat drastis menjelang hari raya Idul Fitri. Sebab, mayoritas masyarakat Karimun adalah muslim.  

Dijelaskan, setiap hari dinas yang dipimpinnya selalu mengeluarkan daftar harga sembako yang dijual pedagang di pasar tradisional Karimun. Untuk harga beras premium Rabu (5/12), berkisar antara Rp13.500-Rp14.000 per kilogram. Sementara, untuk beras medium (Bulog) dijual dengan harga antara Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram.

Begitu juga, untuk gula pasir Rp 11.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp11.000 per kilogram, tepung terigu Rp8.000 per kilogram, kacang kedelai Rp10.000 per kilogram, kacang tanah Rp22.000 per kilogram, telur ayam ras Rp1.500 per butir, mentega Rp13.000 per kilogram, daging sapi beku Rp80.000 per kilogram.

Sementara, daging sapi segar dijual Rp160.000 per kilogram, daging ayam ras Rp30.000 bulat dan Rp35.000 bersih per kilogram, daging ayam kampung Rp60.000 per kilogram, cabe merah Rp45.000 per kilogram, cabe rawit Rp32.000 per kilogram, cabe hijau Rp22.000 per kilogram, cabe merah keriting Rp44.000 per kilogram, bawang merah Rp30.00 per kilogram dan bawang putih Rp20.000 per kilogram.

Sementara, untuk memastikan ketersediaan pangan dan mengontrol harga di pasaran, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun turun ke Pasar Puan Maimun. Gubernur Nurdin juga memastikan ketersediaan pasokan sembako di seluruh pasar tradisional menjelang Natal dan tahun baru 2019 cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kita telah turun pasar-pasar tradisional yang ada di Kepri termasuk juga di Karimun untuk mengecek langsung ketersediaan pangan ataupun kebutuhan pokok menjelang datangnya tahun baru. Dari hasil pantauan kami di sejumlah pasar tradisional, stok sembako di Karimun cukup," ungkap Nurdin Basirun.

Menurut dia, harga pangan yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional juga masih normal dan tidak ada kenaikan yang signifikan. Kenaikan harga pasar itu, menurut Nurdin tergantung dari pasokan barang masuk, jika pasokan lancar maka harga yang dijual pedagang juga tidak akan mahal.

"Harga di pasar itu kan berlaku hukum pasar, yakni suplay dan demand. Jika permintaan barang meningkat atau jumlah pasokan sedikit sementara kebutuhan banyak maka secara otomatis harga akan naik. Namun, jika permintaan berkurang maka harga juga akan turun," pungkas Nurdin. (hk/hen)