Sukses, Seminar Antarabangsa ke-12 'EHMAP' Kerjasama UNRI-UKM Malaysia Bahas 60 Paper
Sabtu, 27-07-2024 - 07:45:47 WIB
BATAM (Beritaintermezo.com)-Sebanyak 60 ilmuwan, akademisi dan mahasiswa doktoral dari Indonesia dan Malaysia, Kamis (25/7), tampil mempresentasikan hasil kajian mereka dalam Seminar Antarabangsa ke-12 Ekologi, Habitat Manusia dan Perubahan Persekitaran/Lingkungan (EHMAP) di Batam. Seminar tahunan ini diselenggarakan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNRI bekerjasama dengan Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Jumat esok, peserta seminar internasional ini akan melakukan kunjungan lapangan ke kawasan Kepri Coral di kota yang sama.
Dibuka Rektor UNRI, diwakili Dekan FPK Prof Dr Ir Rifardi MSc, seminar ini menampilkan dua keynote speaker: Prof Dr Ir Bintal Amin MSc (FPK) dan Prof Madya Dr Asyaari Muhamad (UKM), serta dua pleanary speaker Dr Windarti MSc (UNRI) dan Prof Madya Dr Zuliskandar Ramli (UKM). Mereka dipandu oleh Prof Dr Irwan Effendi MSc. Selain dari FKP UNRI dan UKM, pemakalah juga berasal dari berbagai universitas di Bandung, dan fakultas lainnya di UNRI.
Prof Rifardi dalam sambutannya, berharap agar seminar ini terus rutin berlangsung saban tahun sebagai forum pertukaran ilmu dan hasil penelitian oleh ilmuawan kedua negara. Sebelumnya, Ketua Panitia Dr Ir Deni Efizon (FPK) mengucapkan terimakasih atas antusias pemakalah yang datang jauah-jauh ke Batam untuk berbagi informasi ilmiah hasil riset.
Usai presentasi keynote dan pleanary speaker, pemakalah lainnya membentangkan hasil risetnya secara paralel di empat ruangan di Hotel Beverly, membahas empat bidang riset. Masing-masing Sains Lingkungan yang dipandu oleh Prof Dr Ir Nursyirwani MSi, Lingkungan Perairan (Prof Dr Ir Feliatra DEA), Sosial Ekonomi dan Manajemen Lingkungan (Ir Eni Yulinda MP PhD), dan Lingkungan Budaya (Ir Ridar Hendri MSi PhD).
Sekretaris Panitia Ridar Hendri menjelaskan, sebelum meninggalkan Batam, Jumat peserta akan melakukan kunjungan ke kawasan Kepri Coral untuk melihat dari dekat kondisi perairan Kepulauan Riau dari sisi kelestarian lingkungan. Para peserta dari Malaysia dan Bandung ikut dalam kunjungan lapangan ini. Ridar menambahkan, seminar selanjutnya tahun depan akan ditaja di Malaysia. "Kita lakukan bergilir setiap tahun," pungkasnya.***
Komentar Anda :