www.beritaintermezo.com
13:36 WIB - Kepala BP Batam M Rudi Terima Kunjungan SMSI Riau | 18:23 WIB - KPU Plenokan Anggota DPRD Kota Pekanbaru Terpilih Pada Pemilu Tahun 2024 | 15:21 WIB - Anggota DPR Riau H Sukarmis Ditahan Kejari Kuansing | 20:31 WIB - Imigrasi Pekanbaru Serahkan Tersangka WNA Kasus Pelanggaran Tindak Pidana Keimigrasian ke Kejaksaan | 17:28 WIB - Kadiskominfotik Riau Buka Workshop SEO Media Perusahaan Pers SMSI Riau | 16:32 WIB - PT Sari Lembah Subur Berperan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit
Ikan Patin, Potret Desa Koto Masjid Harumkan Daerah di Kancah Nasional
Senin, 28-08-2023 - 16:17:43 WIB
Kantor Desa Koto Masjid sebagai Ikon Kampung Patin
TERKAIT:
   
 

Sejak dipindahkan dari desa Induk di wilayah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang tahun 1999 lalu, Desa Koto Masjid kini berkembang dan sukses mandiri membangun ekonomi masyarakat. Dibawah Binaan PT PHR dan Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Melalui Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM), desa yang dijuluki ‘Kampung Patin’ ini berhasil menarik perhatian Kementerian Pariwisata hingga meraih juara dua nasional sebagai desa wisata.

Gambar ikan patin terpampang diperlintasan jalan Pekanbaru-Payahkumbu, tepatnya sembilan puluh kilo meter dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Slogan ‘Kampung patin’ menjadi penyambut selamat datang di daerah tersebut. Arah panah menunjukkan masuk ke kanan jika dari Bangkinang, dan masuk ke kiri jika dari Pangkalan-Sumatera Barat.

Memasuki jalan Desa dari Lintasan Jalan Pekanbaru-Sumatera Barat tersebut sepintas tidak ada yang istimewah, selain melewati perbukitan dan rumah penduduk satu-satu. Kemudian kebun kelapa sawit dan kebun karet milik masyarakat. Diperlintasan jalan menuju desa setelah masuk sekitar dua kilomoter, sedikit terlihat lalu lalang dump truck dan alat berat sedang bekerja membangun jalan Tol Pekanbaru-Pangkalan. Kedepan, jalan menuju desa itu akan menjadi jembatan pemandangan karena dibawahnya terdapat jalan tol.

Sekitar tiga kilo meter dari jalan besar lintas Pekanbaru-Sumatera Barat, rumah-rumah penduduk mulai terlihat berjejer dengan jarak seperti sudah ditentukan. Melintasi jalan menuju kantor Desa,  rasa penasaran mulai timbul. Karena disepanjang jalan desa, tidak satupun rumah penduduk yang berdiri di perkampungan ini tidak memiliki kolam.

Perjalanan melintasi perkampungan, kolam-kolam disebelah rumah penduduk menjadi pemandangan unik hingga kantor desa. Tiba dikantor desa, disudut timur wilayah dengan luas  425,5 ha ini, terlihat plang kantor desa sebagai  Desa Koto Masjid Kampung Patin. Dilokasi kantor desa ini, terdapat beberapa tempat duduk yang dibangun dari beton. Kemudian disudut belakang kantor desa berdiri bangunan Gerai makanan hasil olahan UMKM desa Koto Masjid.
Bentuk perhatian PT PHR terhadap desa Binaan dengan menyerahkan peralatan usaha

Ya, namanya Desa Koto Masjid atau lebih dikenal dengan Kampung Patin. Menurut Kepala Desa Koto Masjid Arjunalis,  Desa Koto Masjid atau disebut juga Kampung masjid merupakan salah satu desa yang dibangun dan dipindahkan dari lokasi pembangunan PLTA Koto Panjang.

"Kami berada di desa induk pulau Gadang, desa ini baru dimekarkan pada tahun 1999, dari relokasi pembangunan PLTA Koto Panjang," ujar Arjunalis saat menyambut kunjungan wartawan di Kampung Patin, Jumat (23/8/2023).

Sebagai desa pemindahan, pemerintah memberikan lahan tempat tinggal dan lahan perkebunan kepada seluruh masyarakat. 

Lokasi desa yang berada dibawah perbukitan dan daerah perairan, masyarakat desa mencari pengembangan  usaha yang cocok dilokasi tersebut. Alhasil, Kabupaten Kampar sebagai daerah yang sangat cocok dengan pembudidayaan ikan patin, masyarakat desa memutuskan untuk mengembangkan desa dengan budidaya ikan patin. Kemudian diputuskan, setiap penduduk diwajibkan memiliki satu kolam.

Bergerak dari situ, kata kades ini, Desa Koto Masjid kemudian dibina perusahaan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Riau. Melalui pembinaan dari Perusahaan yang kini dibawah  binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Desa Koto Masjid atau disebut Kampung Patin tumbuh dan berkembang  dengan usaha UMKM.  Bahkan, desa ini ditetapkan nomor dua secara nasional sebagai desa wisata oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

"Sejak penetapan desa wisata Kampung Patin, desa kami tumbuh berkembang dan mandiri. Zero pengguran dan perekonomian terus meningkat," kata Arjunalis.

Kini Desa Koto Masjid telah memiliki produk unggulan,  sebagaimana dengan regulasi desa untuk maju dan berkembang. Kolaborasi Pemerintah, Tokoh Masyarakat dan tokoh Agama, desa ini berhasil menggali potensi-potensi desa hingga mengembangkan desa sebagai  daerah pembudidaya ikan patin.

Pada tahun 2022, Desa Koto Masjid dinobatkan sebagai desa pembudidaya ikan patin oleh menteri perikanan. Sebelumnya pada tahun 2021, di SK kan sebagai desa wisata Kampung Patin oleh Menteri Pariwisata RI.

Membangun Desa Koto Masjid seperti sekarang ini tidaklah muda kata Kades Arjunalis,  membutuhkan bimbingan semua pihak, baik dari Instansi terkait,  ataupun perusahaan.

"Alhasil, melalui binaan PT PHR dan STP Riau, desa Koto Masjid dapat berkembang dan mengembangkan usaha hingga nama Kampung Patin tercatat di Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat," jelas Arjun.

Untuk itu, desa ini masih terus membutuhkan pembinaan-pembinaan untuk lebih meningkatkan prestasi dan mengangkat desa lebih berkembang dan mandiri lagi.

Setakad ini, pemerintah Kabupaten Kampar terus mendorong desa-desa didaerahnya untuk lebih maju dan mandiri.  Termasuk Desa Koto Masjid atau ‘Kampung Patin’ satu dari ratusan desa yang mampu bersaing ke kancah nasional.

"Kita selaku pemerintah daerah, terus mendorong agar seluruh desa di Kabupaten Kampar  terus bersaing dalam memajukan desa masing-masing," kata Kadis Pariwisata Kampar Akyar Nur, Jumat (23/8/2023)

Di Kabupaten Kampar sendiri kata Akyar Nur terdapat  137  Badan Usaha Desa (Bundes) dan 69 Destinasi realigius menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan. Sehingga Bundes-Bundes yang ada saat ini bisa mencapai kemajuan seperti Kampung Patin.
Hasil usaha UMKM Desa Kampung Patin yang  di Gerai UMKM yang dibangun PT PHR

"Pencapaian Kampung Patin berkat kerjasama semua pihak, terutama masyarakat desa yang bisa dibina dalam membangun usaha. Termasuk Perusahaan PT PHR dan STP Riau yang selalu membinanya. Pemerintah daerah mengucapkan terimakasih atas masukan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan perusahaan," ujar Akhyar.

Pemda Kampar berharap perusahaan PT PHR dan STP Riau tidak saja berhenti di Kampung Patin. Tetapi terus melakukan pembinaan dan support di desa-desa lainnya. Sehingga kedepan, Desa di Kabupaten Kampar  ataupun Bundes-Bundes dapat bersaing ke kancah nasional serta menumbuhkan progres pariwisata.

Support dari PT PHR atau pihak-pihak yang memberikan perhatian ke Pemkab Kampar merupakan positif bagi pemerintah daerah. Karena ikut membangun masyarakat  untuk lebih maju dan berkreatifitas.

"Kami dari perguruan tinggi sangat berterimakasih terhadap PT PHR yang mensupport membangun Desa Koto Masjid melalui pelatihan-pelatihan terhadap peningkatan sumberdaya manusia," kata Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau Eni Sumiarsih.

Ia menjelaskan keterlibatan STP di Kampung Patin merupakan bagian dari kegiatan Tridarma perguruan tinggi. "Karena perguruan tinggi itu bukan saja melakukan pendidikan akademik, penelitian, tetapi juga pengabdian atau pemberdayaan masyarakat." sebut Eni.

Dalam pengembangan desa wisata Kampung Patin sendiri kata Eni pihaknya dan PT PHR melakukan berbagai diskusi-diskusi dan pelatihan kepada masyrakat. Termasuk tatakelola home stay, fasilitas pendukung wisata serta bagaimana mengelola produk-produk hasil UMKM.

* Interfensi PT PHR  Untuk Mandiri

Perkembangan Desa Koto Masjid atau Kampung Patin tidak terlepas dari kolaborasi masyarakat desa dengan pemerintah,  PT PHR dan STP Riau. Kemauan masyarakat ditambah dengan pembinaan menyatukan persepsi untuk lebi maju dan berkembang.

"Kita melakukan pembinaan dan melakukan interfensi agar desa wisata Kampung Patin jadi mandiri," kata Coordinator Social Performance (CSR) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Winda Camelia, Jumat (23/8/2023).

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekersama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau melakukan pembinaan khusus program pariwisata di Desa Koto Masjid atau Kampung Patin. Selain Kampung Patin, PT PHR juga melakukan pembinaan untuk desa-desa lainnya di Provinsi Riau.

PT PHR sendiri kata Winda, melakukan pengembangan melalui pembinaan di Kampung Patin sejak akhir tahun 2019. Perusahaan fokus dalam peningkatan kualitas  sumberdaya manusia.

"Kita fokus melakukan pembinaan SDM, seperti pelatihan terkait dengan produk, peakeng dan digital marketing . Selanjutnya ada juga pelatihan khusus tour guide, dengan membuat sofenir dan kuliner," terah Winda.

Perusahaan minyak ini berharap dengan interfensi yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan, seluruh binaannya  khusunya Kampung Patin bisa mandiri dan menjadi role model bagi desa-desa wisata didaerah lain.

“Kita berharap Kampung Patin ini melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan menjadi mandiri dan role model untuk desa-desa wisata didaerah lain,” sebut wanita berkacamata ini.

Salah satu implementasi dari pelatihan yang dilakukan PT PHR bersama STP Riau adalah produk abon patin yang sudah merambah pasar internasional. Sekarang, Abon Patin sudah sampai ke negara tetangga Malaysia.

Sembari menambah pasar internasional, PHR terus melakukan pembenahan didalam untuk pasar-pasar nasional. Perbaikan-perbaikan beberapa hal,  seperti menjadikan kemasan menarik, sertifikat halal dan IPRT, sehingga mempermudah menjangkau pasar global.

"Wajud dari pemasaran ini, kita menjadikan hasil UMKM masyarakat binaan menjadi oleh-oleh kepada setiap pejabat yang berkunjung ke PT PHR, baik itu tamu internal maupun external,"  ujar Winda.

Selain menjadikan oleh-oleh tamu,  PT PHR juga giat melakukan pameran-pameran yang melibatkan SKK Migas dan pemerintah. Perusahaan selalu menampilkan hasil UMKM dari Kampung Patin.

"Kita berharap, apa yang dibina benar-benar berhasil dan mandiri yang bisa mengembangkan diri dan menjadi percontohan, dan PHR bisa mereflika Kampung patin di desa lain," terangnya.

* Zero Pengangguran dan Tiada Rumah Tanpa Kolam

Desa Koto Masjid atau yang dikenal dengan ‘Kampung Patin’ berpenduduk sekitar 500 Kepala Keluarga. Walau dengan penduduk sebesar itu, desa ini zero pengangguran. Hal itu berkat keberhasilan desa membangun sumber daya manusia untuk  mandiri dan mengembangkan usaha.

Salah satunya, warga Desa Koto Masjid Suhaimi, yang berhasil membangun usaha sekaligus menjadi pembina wisata  Kampung Patin.

Suhaimi menyebut, Kampung Patin berhasil membangun perikanan terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Termasuk pembuatan pakan ikan, pengolahan ikan dan pembinaan.
Salah seorang karyawan Suhaimi memberikan pakan ikan

Ia sendiri mulai membangun usaha kolam ikan sejak tahun 2002. Diawali dengan usaha kecil membuat  pembibitan ikan, kemudian pembudidayaan dan pengolahan ikan patin menjadi produk olah perikanan. Saat ini, pria berbadan tinggi ini memiliki 40 kolam diatas 7 hektar.

Suhaimi menyebut, sejak masuknya PT PHR di desanya, tepatnya tahun 2019 akhir, kemajuan masyarakat sangat terlihat di Desa Koto Masjid. PT PHR sebutnya berhasil menggerakan perangkat dan masyarakat  sehingga terbangun desa wisata hingga ke kancah nasional.

"PHR banyak membantu melalui pelatihan, peralatan dan pengenalan tekhnis wisata. Sehingga mimpi menjadikan kampung patin jadi desa wisata tercapai," terang Suhaimi.

Desa Koto Masjid sebelum pembinaan, dan sesudah pembinaan dampaknya sangat luar biasa. Pasar  ikan semakin luas, kunjungan masyarakat terus meningkat. Orang-orang mulai mengetahui kampung patin, sehingga menjadi tempat belajar, kunjungan wisata, dan studi banding.

"Setiap akhir pekan, 5 sampai 10 bus mengunjungi Kampung Koto Masjid untuk wisata edukasi, dan ekowisata," ujarnya.

Saat ini Kampung Patin dapat mengolah ikan patin salai 3 ton perhari. Setiap harinya dilakukan pengiriman ke Dalam Provinsi dan luar provinsi seperti Medan dan Aceh.***(jin)



 
Berita Lainnya :
  • Ikan Patin, Potret Desa Koto Masjid Harumkan Daerah di Kancah Nasional
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica