www.beritaintermezo.com
14:01 WIB - Ini Dia Para Pemenang PTPN IV Regional III Performance League 2024 | 08:45 WIB - Dengan Aplikasi JKN, Kini Peserta JKN Bisa Pindahkan Lokasi FKTP Dengan Mudah | 08:40 WIB - BPOM Pekanbaru Sita Ribuan Kardus Kosmetik dan Obatan Ilegal | 08:23 WIB - Dibuka Pj Gubernur, Wabup Sulaiman Hadiri Pembukaan MTQ Ke XLII Provinsi Riau Tahun 2024 | 08:20 WIB - Ramai di Kunjungi, Stand Bazar Rohil Sajikan Berbagai Produk UMKM | 19:35 WIB - Soal Pilkada, Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya
Buka FGD, Wagubri Nilai Pelalawan Berhasil Terapkan Integrasi Sawit Sapi di Riau
Jumat, 11-10-2019 - 07:14:22 WIB
Wagubri H Edy Nasution memberikan sambutan pada Focus Group Discussion Integrasi Sawit Sapi dengan tem a "Strategi dan Kebijakan untuk Pengambangan Sistem Integrasi Sawit Sapi di Prov. Riau" di Kantor Bappeda.
TERKAIT:
   
 

Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyebutkan Kabupaten Pelalawan berhasil menerapkan sistem integrasi sawit sapi di Provinsi Riau sehingga ditunjuk  sebagai pilot project oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ri dan para mitra.

"Peresmian Pilot Project Sistem Integrasi Sawit Sapi Pada Skala Peternakan Rakyat  dan Peluncuran Inovasi Pakan Ternak Berbahan Baku Limbah sawit yang merupakan hasil kerjasama BPPT dan Kabupaten Pelalawan," ungkap Wagubri saat membuka Focus Group Discussion (FGD) strategi dan kebijakan untuk pengembangan sistem integrasi sawit sapi di aula kantor Bappeda Kabupaten Pelalawan, Kamis (10/10/2019).

Dikatakannya, Propinsi Riau memiliki perkebunan sawit yang sangat luas dan bisa dioptimalkan untuk mengembangkan ternak sapi guna memenuhi kebutuhan akan konsumsi protein hewani asal daging melalui kegiatan integrasi sawit.

"Sebagai Wakil Gubernur Riau saya sangat mendukung kegiatan ini dan musah mudahan percontohan pilot project yang akan dilaunching bisa direplika ditempat lain di proponsi riau sehingga riau akan menjadi pusat industri kelapa sawit bisa juga menjadi pusat pengembangan sapi potong," ujarnya.

Dilanjutkannya, berbagai kegiatan inovasi teknologi yang telah dilaksanakan oleh BPPT dan para mitra yang akan menjadi narasumber pada FGD mudah mudahan melengkapi pengembangan populasi dan pemerintah telah produktivitas mencanangkan program swasembada daging sapi pada tahun 2014 selain untuk mewujutkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumber daya lokal juga merupakan peluang untuk mengembalikan indonesia sebagai exportir sapi seperti pada masa lalu.

"Ya, berbagai kegiatan inovasi teknologi yang telah dilaksanakan oleh BPPT dan paramitra yang akan menjadi narasumber pada FGD, mudah-mudahan melengkapi pengembangan populasi dan produktivitaa ternak sapi melalui kegiatan integrasi sawit dan sapi. Semoga kegiatan focus group discussion yang akan dilaksanakan berjalan lancar dan kerjasama antara BPPT dan Kabupaten Pelalawan tidak berhenti sampai disini tetapi terus dijaga dan ditingkatkan sehingga memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional berbasi inovasi teknologi," terangnya.

Wagubri mengatakan bahwa Pengembangan perkebunan kelapa sawit secara masif terjadi di Provinsi Riau sejak tahun 1980-an, yang didukung dengan kesesuaian agroklimat, permintaan pasar global, dan adanya kebijakan pemerintah. Sejalan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk mendorong perkembangan industri kelapa sawit dalam bentuk penguatan infrastuktur, peluang pasar, regulasi kebijakan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia.
Wagubri H Edy Nasution foto bersama pada Focus Group Discussion Integrasi Sawit Sapi dengan tem a "Strategi dan Kebijakan untuk Pengambangan Sistem Integrasi Sawit Sapi di Prov. Riau", di Kantor Bappeda.

H Edy Nasution juga mengatakan Selain fokus di dunia perkebunan sawit, Riau juga terus berupaya meningkatkan peternakan sapi untuk mencapai target populasi sapi yang memadai sehingga mampu memenuhi kebutuhan daging secara mandiri dan selanjutnya menjadi daerah pemasok daging sapi nasional, walaupun hingga saat ini Riau masih mendatangkan kebutuhan produksi daging dari Provinsi tetangga.

Untuk menanggulangi kondisi turunnya tingkat produktivitas ternak, perlu dilakukan upaya yang serius dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada khususnya sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan peternakan, imbuhnya.

Sistem integrasi tanaman-ternak adalah intensifikasi sistem usaha tani melalui pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara terpadu dengan komponen ternak sebagai bagian kegiatan usaha, ujarnya.

Ada Tiga faktor penting dalam pengembangan sistem integrasi sawit-sapi di suatu wilayah, yaitu faktor teknis, sosial, dan ekonomis. Pertimbangan teknis mengarah kepada kesesuaian pada sistem produksi yang berkesinambungan, ditunjang oleh kemampuan manusia dan kondisi agroekologis. Pertimbangan sosial meliputi penerimaan masyarakat terhadap keberadaan ternak tanpa menimbulkan konflik sosial. Pertimbangan ekonomis mengandung arti bahwa ternak yang dipelihara harus menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian daerah serta bagi pemeliharanya sendiri.

Wagubri mempunyai harapan besar dengan diselenggarakannya FGD ini agar dapat memberikan kontribusi dapat menghitung potensi limbah perkebunan sawit dalam mendukung penyediaan pakan ternak, mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan sistem integrasi sawit-sapi dan menyusun strategi peningkatan pemanfaatan produk perkebunan sawit bagi sistem integrasi sawit-sapi.

Semoga dengan adanya Focus Group Discussion pada hari ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan sistem integrasi sawit-sapi di Provinsi Riau, ujarnya mengakhiri.

Pada FGD ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan, Wakil Bupati Inhil, Kepala Puslitbangnak Kementerian Pertanian, Kepala Bapeda Kabupaten Pelalawan, Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan, Direktur Kepala Unit di lingkungan Kedeputian Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi serta Narasumber dan undangan yang turut hadir.

Wagubri juga menyampaikan Selamat Hari Jadi Kabupaten Pelalawan ke – 20 yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2019 mendatang.

"Kegiatan ini juga bersempena dengan Hari Jadi Kabupaten Pelalawan ke – 20.
Selamat semoga Pelalawan tambah maju, makmur dan sejahtera” tukasnya. maju, makmur dan sejahtera," tukasnya. (ajo/adv)



 
Berita Lainnya :
  • Buka FGD, Wagubri Nilai Pelalawan Berhasil Terapkan Integrasi Sawit Sapi di Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica