Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Sebanyak 25 pengurus Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) dari Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau (UIR) beserta sejumlah dosen pembimbing melakukan field trip ke lokasi PT EMP Energi Riau di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi akademik dan studi industri hulu migas yang bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai teknologi dalam pengolahan minyak bumi.

Kedatangan rombongan disambut Area Manager PT EMP Energi Riau, Jony Ridas serta sejumlah pimpinan divisi perusahaan.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberi kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan mahasiswa dalam menghadapi dinamika industri hulu migas yang terus berkembang," kata Jony saat memberi sambutan.

Kunjungan diawali dengan overview tentang PT EMP Energi Riau dan diskusi. Selanjutnya peserta melakukan field trip ke Matering Gathering Station (MGS) Merbau untuk mengetahui proses pemisahan air dan minyak.

Field trip ditutup dengan kunjungan ke lokasi Merbau #46 di mana peserta mendapatkan informasi tentang proses pengoperasian pumping unit yang mengalirkan minyak ke MGS Merbau. Peserta diberi penjelasan tentang proses pengolahan minyak bumi dan tantangan yang dihadapi serta kendalanya.

Perwakilan dari IATMI, Fajri mengatakan bahwa field trip tersebut merupakan peluang emas mahasiswa untuk memahami secara mendalam tentang industri hulu migas khususnya minyak bumi.

"Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis tetapi juga memungkinkan mahasiswa melihat aplikasi praktis dari ilmu yang dipelajari di bangku kuliah," katanya.

Dosen yang mendampingi mahasiswa, Ir Ayyi Husbani ST MT mengucapkan terima kasih kepada PT EMP Energi Riau karena dari kunjungan lapangan tersebut mahasiswa mendapat ilmu dan pengalaman baru.

"Kegiatan ini selain untuk memperkuat hubungan antar pihak perusahaan dan universitas juga bisa meningkatkan pemahaman bagi mahasiswa tentang sektor industri energi, salah satunya sektor migas," ujarnya.***