Bupati Bersama Wabup Rohil Tinjau Pelaksanaan Ujian Guru P3K
Selasa, 14-09-2021 - 08:51:58 WIB
BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong dan Wakil Bupati Rohil H. Sulaiman SS MH meninjau pelaksanaan ujian Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Senin (13/9) di SMA N 1 Bangko, Bagansiapiapi.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ujian berlangsung dengan baik. Bupati dan Wabup yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil, M Nurhidayat SH melakukan pengecekan di lokasi sekolah dan berbincang dengan panitia.
Saat diwawancara, Bupati Rohil Afrizal Sintong mengatakan proses ujian yang berlangsung berjalan dengan baik. "Kita mengecek ruangan Test P3K ini, tadi sempat kita tanyakan beberapa peserta tes P3K jawabannya alhamdulilah bisa dijawab soal-soalnya," ujar Afrizal.
Dirinya juga berharap seluruh guru honorer yang ada di Rohil bisa diangkat menjadi P3K. "Kita berharap juga nanti langkah-langkah pemerintah daerah bagiamana guru-guru honorer ini supaya bisa diterima semuanya," ujarnya.
Upaya yang dilakukan kata Bupati Afrizal adalah dengan menyurati Menpan-RB agar menambah kuota P3K di Rohil. "Yang dibutuhan 2.600 sekarang yang ikut tes 1.700, jadi harapan kita 1.700 ini bisa lolos semuanya karena mengingat ada yang 10 tahun honor ada yang 15 tahun mungkin ada juga yang udah tua, jadi itu pertimbangan kita," ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Disdikbud Rohil, M Nurhidayat mengatakan formasi P3K yang diajukan berjumlah 2.200 lebih, namun setelah diseleksi pemerintah pusat Rohil mendapat kuota 2.076.
"Dari 2.076 itu ternyata yang lolos administrasi sebanyak 1.767, artinya masih dibawah kuota," ungkapnya.
Pelaksanaan ujian sendiri dilaksanakan di 3 lokasi yaitu SMAN 1 Bangko, SMAN 2 Bangko dan SMAN 1 Bagan Sinembah. Setiap sekolah pelaksanaan dilaksanakan 4 gelombang dengan jumlah setiap kelas berjumlah 60-80 orang, dimana pelaksanaan akan dilaksanakan selama 4 hari.
Nurhidayat juga mengatakan pelaksanaan dilaksanakan cukup ketat dimana keterlambatan peserta ujian juga tidak bisa ditolerir. Sehingga apabila tidak bisa mengikuti ujian, peserta tetap bisa mengikuti ujian di gelombang berikutnya pada bulan Oktober 2021.
"Misalnya ada sakit atau terlambat sampai, 5 menit mau ujian tidak dikasi masuk lagi aturan seperti itu. Dengan alasan yang tepat nanti mereka (yang tidak ikut ujian) dibuat hari Sabtu untuk ujian susulan," Pungkasnya. (zal)
Komentar Anda :