www.beritaintermezo.com
19:36 WIB - Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara | 15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling
Hutan Bakau Direklamasi, Warga Meral Resah
Selasa, 04-09-2018 - 08:47:43 WIB

TERKAIT:
   
 

Karimun (Beritaintermezo.com)-Masyarakat Kecamatan Meral khusunya nelayan tradisional di Teluk Setimbul, Kelurahan Pasir Panjang diresahkan oleh penimbunan hutan bakau. Masyarakat meminta pemerintah untuk menghentikan penimbunan karena laut sebagai wilayah penangkapan ikan nelayan keruh yang mengakibatkan berkurangnya tangkapan ikan nelayan.

"Nelayan tradisional seperti nelayan jaring udang, ketam dan ikan belanak sudah tak bisa sama sekali melaut. Karena, wilayah tangkap mereka sudah tak ada lagi, yang ada sekarang tanah-tanah merah akibat penimbunan oleh perusahaan yang akan membuat pelabuhan di sini," ungkap Ketua Kelompok Nelayan Usaha Bersama, Jukar, Minggu (2/9).

Jukar mengatakan reklamasi pantai yang diduga dilakukan perusahaan asal Batam  tersebut benar-benar mematikan kehidupan ratusan nelayan tradisional di wilayah sekitar.

"reklamasi hutan bakau yang sekarang dilakukan penimbunan merupakan wilayah tangkap ikan nelayan tradisional. Sebelum dilakukan reklamasi, para nelayan biasanya masih bisa panen udang, namun sejak penimbunan tersebut nelayan tidak lagi mendapatkan udang maupun ikan," ujar Jakar.

Akibat reklamasi tersebut sambung Jakar, kehidupan para nelayan begitu kesulitan. Sebab, dari turun temurun kehidupan masyarakat sekitar hanya dari nelayan dan menggantungkan hidupnya dilaut tersebut.

"Sekarang mereka mau makan apa, pantai yang selama ini jadi tempat mereka menggantungkan hidup sudah tak ada lagi. Sementara, pengusaha seenaknya saja membabat hutan bakau dan menimbun laut untuk kepentingan usaha mereka. Disisi lain, kehidupan nelayan pesisir makin menderita. Kami ingin ada keadilan," tuturnya.

Ketua RT 02, RW 08 Teluk Setimbul mengatakan sebelum penimbunan terhadap hutan Bakauperwakilan perusahaan pernah benjanji akan memberikan kompensasi kepada nelayan. Namun, hingga saat ini kompensasi tersebut tidak ada realisasi dari perusahaan.

"Kalau memang ada itikad baik dari perusahaan Panbil untuk memberikan kompensasi bagi masyarakat nelayan, tentu mereka masih mempertimbangkan. Namun, sampai sekarang tak pernah ada kejelasan lagi. Sekarang, alat berat yang melakukan penimbunan itu telah pergi, yang ada sekarang hutan sudah rusak dan laut jadi keruh," ungkap Junaidi.

Sekitar setengah hektar hutan mangrove di RT/RW 01/04, Teluk Setimbul, Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan Meral Barat habis diduga dibabat perusahaan asal Batam. Masyarakat nelayan yang mendiami kawasan pesisir di daerah tersebut sudah berusaha menghentikan aktivitas pembabatan hutan, namun aktivitas itu tetap berlanjut.

"Habis hutan mangrove di kampung kami dibabat orang. Katanya untuk membangun pelantar kapal. Kami tak tahu nama perusahaan yang akan membuat pelantar kapal itu, tapi ada yang menyebut orang partai. Mereka sampai menurunkan alat berat untuk merambah hutan bakau itu. Sekarang hutannya sudah habis dibabat," ungkap Ewa, salah seorang tokoh masyarakat Teluk Setimbul, Senin (25/6).

Kata Ewa, aktivitas pembabatan hutan mangrove dengan luas sekitar setengah hektar itu sudah berlangsung sebelum Ramadhan hingga menjelang lebaran. Setelah lebaran aktivitas sudah dihentikan, bahkan alat berat pun juga sudah tidak berada di lokasi itu lagi. Pihaknya pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum mengusut kasus ini. (HK/hen)



 
Berita Lainnya :
  • Hutan Bakau Direklamasi, Warga Meral Resah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica